Bengkeltv.id – Bolehkah AC Bocor Dinyalakan : Simak Bahaya dan Resikonya !!. Diskusi tentang rumah tangga modern tidak akan lengkap tanpa membahas Air Conditioner (AC). Saat ini, AC sudah menjadi kebutuhan utama di perkotaan untuk menghadapi cuaca panas. Masalah sekecil apa pun yang terkait dengan AC harus segera ditangani secara serius agar tidak menimbulkan kerusakan lebih parah, terutama ketika AC mengeluarkan air dari depan. Selain itu, Kalian juga harus mengetahui fakta tentang apakah AC bocor boleh dinyalakan sebelum diperbaiki.
Mulai sekarang, jangan anggap remeh masalah tetesan air AC yang terjadi di rumah Kalian. Kenali bahayanya jika Kalian menghidupkan AC yang bocor sehingga Kalian dapat lebih waspada. Kondisi ini tentu membuat beberapa orang bertanya-tanya, Bolehkah AC Bocor Dinyalakan?
Penyebab AC Bocor
Pada dasarnya, AC yang bocor disebabkan oleh saluran pembuangan yang tidak lancar, dan hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor. Berikut adalah beberapa faktor penyebab bocornya AC:
1. Saluran pembuangan tersumbat oleh kotoran.
Dalam penggunaan AC, AC menjadi kotor seiring waktu. Kotoran seperti debu atau partikel kecil lainnya menempel pada evaporator dan kemudian mengalir bersamaan dengan air dari proses pendinginan melalui saluran pembuangan.
Lama kelamaan, kotoran tersebut akan menumpuk dan menyumbat saluran pembuangan, sehingga air tidak dapat keluar melalui saluran pembuangan.
Solusinya..
Kita harus membersihkan saluran pembuangan tersebut agar semua kotoran yang menyumbatnya terbuang keluar. Caranya bisa dengan menembakkan air bertekanan tinggi ke lubang saluran pembuangan.
2. Instalasi saluran pembuangan kurang rendah
Agar air pembuangan mengalir dengan lancar, pastikan ujung pipa pembuangan air dibuat lebih rendah dari pusat saluran pembuangan yang ada di unit indoor.
Jika saluran pembuangan menggunakan selang, pastikan tidak ada bagian selang yang ‘ketekuk’.
Karena hal ini bisa menyebabkan proses pembuangan air AC tidak lancar dan menyebabkan bocornya air AC di unit indoor.
Solusinya..
Untuk menyelesaikan masalah ini, kita harus membuat instalasi pembuangan yang melandai. Artinya, ujung pipa atau selang pembuangan harus dibuat lebih rendah dari pusat pembuangan yang berada di unit indoor.
Pastikan juga tidak ada selang pembuangan yang ‘ketekuk’, dan hindari pemasangan instalasi yang terlalu banyak belokan.
3. Bagian saluran penampung air belakang AC kotor
AC menggunakan dua saluran penampung air di unit dalam ruangan untuk menampung tetesan air dari evaporator sebelum dialirkan ke saluran pembuangan.
Saluran penampung air tersebut terletak di sisi depan dan belakang. Karena fungsinya untuk menampung dan mengalirkan air, lama kelamaan kotoran seperti debu akan mengendap di sana.
Untuk saluran penampung di sisi depan, mungkin akan lebih mudah dibersihkan saat AC diservis. Namun, untuk saluran penampung di sisi belakang, tidak dapat dibersihkan jika AC masih terpasang di dinding.
Karena tidak dapat dibersihkan, lama kelamaan kotoran tersebut akan mengendap dan menyebabkan air tidak dapat mengalir ke lubang saluran pembuangan, sehingga air akan meluber keluar.
Solusinya…
Jika AC bocor karena bagian saluran penampung belakang kotor, maka diperlukan tindakan servis besar (overhaul). Di mana unit dalam ruangan harus dilepas, kemudian dibongkar dan dibersihkan satu per satu.
4. AC bocor karena kondensasi
Ketika proses pendinginan berlangsung, kondensasi akan terjadi pada bagian pipa instalasi, menghasilkan embun atau bintik-bintik air.
Air embun ini akan diserap oleh bungkus spons (armaflex) pipa. Namun, seiring berjalannya waktu, daya serap bungkus pipa akan menurun.
Akibatnya, karena ‘armaflex’ sudah tidak lagi mampu menyerap air, akan terjadi kondensasi, dan air akan menetes ke lantai.
Solusinya…
Untuk kasus ini, Anda perlu mengganti ‘armaflex’ dengan yang baru. Kemudian, balut menggunakan lem dactipe atau lakban hingga benar-benar rapat agar kondensasi tidak terjadi lagi.
5. Posisi unit indoor tidak sejajar
AC memiliki dua lubang pembuangan air, yaitu di sisi kanan dan kiri. Kita dapat memilih lubang pembuangan yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan dan lokasi pemasangan AC.
Misalnya, jika kita menggunakan lubang pembuangan sisi kanan, maka lubang pembuangan sisi kiri harus ditutup. Jika saat pemasangan unit indoor, sisi kanan lebih tinggi dari sisi kiri, maka hal ini akan menyebabkan saluran pembuangan tidak lancar.
Solusinya…
Untuk menghindari AC bocor karena posisi indoor yang tidak sejajar, gunakanlah waterpass untuk memastikan unit indoor terpasang dengan benar.
Agar air dapat mengalir dengan lancar, buatlah sisi lubang pembuangan yang digunakan lebih rendah sedikit. Misalnya, jika kita menggunakan lubang pembuangan sisi kanan, maka sisi kanan indoor AC harus dibuat lebih rendah sedikit dari sisi kiri.
6. Saluran pembuangan tersumbat es
Untuk proses pendinginan, AC menggunakan bahan pendingin gas refrigerant (freon). Setiap AC memiliki takaran tekanan freon yang berbeda-beda, biasanya sesuai dengan kapasitas (PK) AC tersebut.
Jika tekanan freon tidak sesuai, misalnya kurang dari seharusnya, maka akan terjadi bunga es. Jika bunga es dibiarkan, maka lama kelamaan akan menumpuk dan menjadi es yang menyumbat saluran pembuangan. Akibatnya, AC akan bocor air dan kurang dingin.
Bunga es terjadi jika tekanan freon berada pada kisaran tekanan 30-50 PSI untuk jenis refrigerant R22.
Solusinya…
Untuk memperbaikinya, harus dipastikan terlebih dahulu apakah penurunan freon itu karena wajar atau karena ada kebocoran.
Jika ada kebocoran freon, maka carilah terlebih dahulu titik kebocorannya, lalu perbaiki dan baru dapat diisi kembali dengan freon.
Namun, jika penurunan freon masih dalam batas wajar, dapat dilakukan penambahan gas refrigerant secara langsung.
Bolehkah AC Bocor Dinyalakan ?
Bolehkah AC Bocor Dinyalakan, tidak diperbolehkan untuk menyalakan AC yang bocor, setelah mengetahui penyebab kebocoran. Kebocoran freon bisa menyebabkan AC tidak dingin dan berbahaya bagi kesehatan jika AC terus dinyalakan. Freon yang bocor dapat menyebabkan iritasi mata dan kulit. Menghirup freon juga bisa meningkatkan potensi kematian akibat racun dari karbon monoksida. Untuk mengecek freon, dibutuhkan teknisi AC yang menggunakan alat khusus dalam pemeriksaan.
Jika masalah kebocoran AC bukan disebabkan oleh freon, maka AC dapat dinyalakan. Namun, asalkan tetesan yang muncul hanya sedikit saat AC dinyalakan. Jika kebocoran sudah sampai mengenang di lantai, sebaiknya jangan menyalakan AC. Perbaikan harus dilakukan untuk mencegah terjadinya konsleting pada unit indoor. Konsleting tidak hanya merusak komponen AC, tetapi juga berisiko mengakibatkan kebakaran.
Akibat Jika AC Bocor Dinyalakan Terus
Jika AC bocor dibiarkan menyala terus-menerus, maka akan terjadi beberapa masalah, di antaranya:
- Lantai ruangan menjadi tergenang air.
- Tembok ruangan menjadi basah karena terkena air AC yang bocor.
- Gorden yang berada di dekat AC ikut basah.
- Kelembapan udara dalam ruangan meningkat sehingga meningkatkan risiko kontaminasi penyakit akibat mikroorganisme seperti jamur, bakteri, dan virus.
- Perangkat elektronik seperti smartphone, laptop, dan TV yang terkena percikan air AC bocor dapat rusak.
- Kebocoran AC semakin parah dan jumlah air yang dihasilkan semakin banyak karena penyebabnya tidak segera ditangani.
- Risiko korsleting pada unit AC indoor semakin besar karena komponennya terkena air.
- Komponen kompresor AC dipaksa untuk mendinginkan ruangan secara maksimal sehingga bisa lebih cepat rusak.
Tips agar Unit Indoor AC Tidak Bocor
Jangan menyerah saat menghadapi masalah AC yang keluar air dari depan atau bocor netes. Sebaiknya segera mengatasi masalah tersebut agar AC kembali berfungsi normal. Selain itu, perhatikan juga tips berikut agar unit indoor AC tidak bocor:
- Pastikan AC dipasang pada posisi yang tepat dan tidak miring. Unit indoor AC yang miring dapat meningkatkan risiko kebocoran, sehingga proses pemasangan AC harus dilakukan dengan teliti. Ujung pipa pembuangan harus berada pada posisi yang lebih rendah daripada pusat sistem pembuangan di unit indoor AC.
- Lakukan proses pencucian AC secara seksama agar seluruh komponennya bersih. Selain unit indoor, filter dan selang pembuangan juga harus dibersihkan secara teratur. Akumulasi kotoran dan lumut pada filter dan selang pembuangan dapat membuat AC bocor netes. Sebaiknya, proses pencucian AC dilakukan setiap 3 bulan.
- Ganti komponen AC yang rusak dengan komponen baru agar fungsinya tetap optimal. Salah satu komponen utama AC yang sering menjadi penyebab kebocoran adalah kompresor.
- Lakukan pengisian freon hingga mencapai batas optimal jika terjadi kebocoran yang menyebabkan freon habis.
- Percayakan proses perawatan dan servis AC pada penyedia jasa yang profesional sehingga prosesnya berlangsung lancar dan membuat usia pakai AC semakin panjang.
Baca Juga :
- Penyebab Kompresor AC Mati Tapi Kipas Hidup dan Cara Mengatasinya
- Skema Motor Fan Indoor AC Daikin : Optimalkan Kinerja AC Kalian
Kesimpulan
Dalam artikel ini, telah dibahas mengenai penyebab dan bahaya jika AC bocor netes dinyalakan terus-menerus. Meskipun terkadang masalah kebocoran dapat diselesaikan dengan cara sederhana seperti membersihkan saluran pembuangan atau membuat instalasi pembuangan yang melandai, namun jika AC terus bocor netes, sebaiknya segera memanggil teknisi AC yang profesional.
Terlebih jika AC mengalami kebocoran freon, maka AC tidak boleh dinyalakan karena dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan. Sebagai pemilik AC, kita harus memperhatikan dan menjaga perawatan AC secara rutin agar dapat bekerja dengan baik dan terhindar dari masalah kebocoran.
Jadi, apakah boleh AC bocor dinyalakan? Jawabannya adalah tidak, terutama jika terjadi kebocoran pada bagian freon. Sebaiknya, atasi masalah kebocoran dengan segera dan jangan lupa untuk melakukan perawatan rutin agar AC tetap berfungsi dengan baik. Semoga informasi dari bengkeltv.id mengenai Bolehkah AC Bocor Dinyalakan ini bermanfaat untuk Kalian.