Apa Itu Kabel Koaksial

√ Apa Itu Kabel Koaksial, Fungsi, Jenis dan Harganya

Posted on

Bengkeltv.id – √ Apa Itu Kabel Koaksial, Fungsi, Jenis dan Harganya. Berbicara tentang kabel, kita pasti sudah familiar dengan kabel koaksial. Kabel koaksial memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai bidang, terutama dalam menghubungkan perangkat dan mentransmisikan data. Misalnya, dalam jaringan komputer atau Wi-Fi, kabel koaksial sering menjadi salah satu pilihan utama.

Pada kesempatan ini, kita akan menjelajahi lebih dalam mengenai kabel koaksial, mencakup berbagai jenisnya, kelebihan, kelemahan, serta karakteristik yang membuatnya menjadi pilihan umum dalam jaringan komputer.

Apa Itu Kabel Koaksial?

Kabel koaksial, yang dikenal sebagai BNC (Bayonet Naur Connector) atau sering disebut COAX, juga dikenal dengan sebutan kabel sepaksi atau sesumbu dalam bahasa Indonesia. Dalam konteks jaringan komputer, kabel koaksial berperan sebagai media transmisi yang mengarahkan aliran data dalam jaringan komputer.

Kabel koaksial terdiri dari dua konduktor. Konduktor pertama terletak di tengah dan terbuat dari tembaga keras yang dilapisi dengan isolator. Sementara itu, konduktor kedua melingkari isolator pertama dan dilindungi oleh isolator luar. Jenis kabel koaksial ini biasanya digunakan dalam topologi bus.

Kabel koaksial terbuat dari tembaga, sehingga biayanya lebih terjangkau dibandingkan dengan serat optik. Baik dalam pemasangan maupun perawatan, biaya yang dikeluarkan juga lebih ekonomis. Namun, karena bahan yang digunakan, kabel ini cenderung memiliki sinyal yang kurang stabil. Selain itu, kualitas koneksi sinyalnya sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika saat cuaca buruk, koneksi sinyalnya menjadi tidak optimal.

Fungsi Kabel Coaxial

Kabel koaksial memiliki beberapa fungsi yang sangat penting dalam berbagai aplikasi, termasuk dalam dunia teknologi dan komunikasi. Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari kabel koaksial:

1. Penghubung Perangkat Keras Komputer

Salah satu fungsi utama kabel koaksial adalah sebagai penghubung antara komponen perangkat keras komputer dengan perangkat lainnya. Ini mencakup menghubungkan komputer ke jaringan, modem, router, atau perangkat lain yang memerlukan transmisi data yang stabil.

2. Pelindung Sinyal

Kabel koaksial juga berperan sebagai media yang efektif dalam memblokir gangguan sinyal. Hal ini terjadi karena komponen penyusun kabel koaksial, seperti inti tembaga dan pelindung logam, membantu menjaga kestabilan sinyal. Dengan demikian, kabel koaksial sangat cocok digunakan dalam lingkungan yang memiliki potensi gangguan elektromagnetik atau interferensi lainnya.

3. Pembagi Sinyal Frekuensi Tinggi

Salah satu fungsi penting lainnya dari kabel koaksial adalah kemampuannya untuk menyalurkan kelompok kanal frekuensi percakapan atau program televisi dengan frekuensi tinggi. Hal ini membuatnya sangat berguna dalam aplikasi seperti televisi kabel, jaringan TV, atau komunikasi data yang memerlukan transmisi sinyal dengan kapasitas yang tinggi.

Dengan berbagai fungsi ini, kabel koaksial menjadi salah satu komponen kunci dalam infrastruktur komunikasi modern yang dapat dikalianlkan untuk menghubungkan perangkat, melindungi sinyal, dan mendukung transmisi frekuensi tinggi.

Struktur lapisan kabel coaxial

Selain memiliki karakteristik yang telah dijelaskan sebelumnya, kabel koaksial juga memiliki struktur khas yang membedakannya dari media transmisi lainnya. Menurut informasi yang dikutip dari laman Rumah dan Brainly, struktur kabel ini terdiri dari empat bagian utama, yaitu:

  1. Centre Core (Inti Tengah): Bagian ini merupakan inti pusat kabel dan berfungsi sebagai konduktor utama. Centre core terletak di tengah-tengah kabel dan seringkali terbuat dari tembaga, sehingga juga sering disebut sebagai kabel tembaga. Fungsi utamanya adalah menghantarkan sinyal listrik.
  2. Dielectric Insulator (Pembatas Isolasi): Bagian ini berperan sebagai pembatas antara lapisan metallic shield (lapisan logam) dan kabel tembaga (centre core). Dielectric insulator berfungsi untuk menjaga jarak yang tepat antara keduanya dan mencegah kontak langsung, sehingga melindungi sinyal dari gangguan eksternal.
  3. Metallic Shield (Lapisan Logam): Metallic shield merupakan lapisan logam yang berfungsi sebagai pelindung kabel koaksial dari interferensi elektromagnetik yang dapat mengganggu kinerja sinyal. Lapisan ini membantu menjaga kestabilan sinyal dalam kabel.
  4. Plastic Jacket (Lapisan Plastik): Bagian ini adalah lapisan terluar dari kabel koaksial dan berfungsi sebagai pelindung fisik. Lapisan plastik ini melindungi komponen internal dari kerusakan mekanis dan kerusakan lingkungan, seperti kelembaban atau debu.
Baca juga:  Pengertian Resistansi: Jenis, Rumus, Nilai dan Simbolnya Lengkap

Dengan struktur yang terdiri dari komponen-komponen ini, kabel koaksial memiliki kemampuan khusus untuk mentransmisikan sinyal dengan efisien sambil melindungi sinyal tersebut dari gangguan eksternal yang dapat mengganggu kualitas transmisi.

Jenis-jenis Kabel Koaksial

Di atas telah dijelaskan secara rinci tentang kabel koaksial beserta berbagai fungsinya. Kini, mari kita lanjutkan dengan pembahasan mengenai jenis-jenis kabel koaksial dan spesifikasi masing-masingnya.

Hal ini penting agar pengguna dapat membuat pilihan yang tepat sesuai dengan kebutuhan mereka di masa yang akan datang.

1. Hard Line Coaxial

Kabel hard line koaksial adalah tipe kabel yang sangat mengkalianlkan tabung tembaga bundar dan juga lapisan logam yang digunakan sebagai perlindungan. Contoh bahan yang sering digunakan adalah aluminium atau tembaga. Kabel jenis ini umumnya dirancang khusus untuk menghubungkan pemancar dengan antena.

2. Triaxial Cable

Kabel triaksial adalah salah satu variasi kabel koaksial yang memiliki tingkat ketahanan yang lebih tinggi, terutama dalam mengatasi berbagai gangguan eksternal. Hal ini dikarenakan kabel koaksial ini memiliki lapisan isolator yang lebih tebal.

Tidak hanya itu, kabel triaksial juga dilengkapi dengan konduktor tambahan dan bandwidth yang lebih besar dibandingkan dengan jenis kabel koaksial lainnya. Dengan spesifikasi yang lebih canggih ini, kabel triaksial umumnya memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kabel koaksial stkalianr.

3. Rigid Line Coaxial

Kabel rigid line koaksial adalah jenis kabel koaksial yang menggunakan dua tabung tembaga dan berfungsi sebagai pipa. Dalam hal bentuk fisik, kabel ini dapat dianggap sebagai kabel yang sangat kaku.

Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa kabel rigid line koaksial tidak dapat digulung. Biasanya, kabel jenis ini digunakan sebagai media transmisi frekuensi radio dan lebih cocok untuk penggunaan dalam ruangan (indoor).

4. Radiating Cable

Kabel Radiating, meskipun mirip dengan kabel hard line koaksial, memiliki perbedaan utama pada slot khusus yang diatur sedemikian rupa agar sesuai dengan panjang gelombang yang akan digunakan dalam kabel tersebut. Kabel koaksial jenis ini sering digunakan dalam pengaturan seperti lift, peralatan militer, dan terowongan bawah tanah.

Kelebihan dan Kekurangan Kabel Koaksial yang Perlu Dipertimbangkan

Kabel koaksial memiliki sejumlah keunggulan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan secara cermat sebelum digunakan, demi memastikan pemanfaatannya yang optimal.

Baca juga:  Pengertian Kabel Koaksial : Fungsi dan Kelebihannya

Kelebihan Kabel Koaksial

Kabel koaksial memiliki berbagai kelebihan yang sangat penting dan relevan, antara lain:

  1. Kapasitas Sinyal Lebih Besar: Kabel koaksial mampu menyalurkan sinyal listrik dengan kapasitas yang lebih besar dibandingkan dengan kawat biasa. Ini memungkinkan transmisi data yang lebih cepat dan efisien.
  2. Dukungan untuk Jalur Mikrowave Pendek: Kabel koaksial cocok untuk mengirimkan sinyal mikrowave dalam jarak yang pendek dengan kinerja yang baik.
  3. Jarak Maksimum Lebih Panjang: Dibandingkan dengan kabel twisted pair biasa, kabel koaksial memiliki jarak maksimum yang lebih panjang, yang membuatnya ideal untuk aplikasi yang memerlukan jarak transmisi yang lebih besar.
  4. Ketahanan Frekuensi Tinggi: Kabel koaksial memiliki ketahanan yang baik terhadap hilangnya arus listrik pada frekuensi yang lebih tinggi, sehingga dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi dengan kekalianlan yang tinggi.
  5. Harga Relatif Terjangkau: Secara umum, kabel koaksial cenderung lebih terjangkau dibandingkan dengan beberapa alternatifnya, seperti serat optik.
  6. Ketahanan Terhadap Gangguan Eksternal: Kabel koaksial memiliki kemampuan yang baik untuk melindungi sinyalnya dari gangguan eksternal, seperti interferensi elektromagnetik.
  7. Fleksibilitas Penggunaan: Kabel koaksial dapat digunakan untuk mentransmisikan data baik dalam format analog maupun digital, menjadikannya serbaguna dalam berbagai aplikasi.
  8. Lebar Pita yang Luas: Kabel koaksial memiliki bandwidth yang besar, memungkinkan untuk mentransmisikan berbagai jenis data dengan kecepatan tinggi.
  9. Kemungkinan Gangguan Rendah: Dibandingkan dengan beberapa kabel lain yang memiliki fungsi serupa, kabel koaksial memiliki kemungkinan mengalami gangguan yang lebih rendah, sehingga menawarkan kinerja yang lebih stabil.

Kelebihan-kelebihan ini menjadikan kabel koaksial sebagai pilihan yang populer dan dapat dikalianlkan dalam berbagai aplikasi komunikasi dan transmisi data. Namun, perlu juga diingat bahwa kabel koaksial memiliki kelemahan tertentu yang perlu dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan spesifik.

Kekurangan Kabel Koaksial

Kabel koaksial, meskipun memiliki banyak kelebihan, juga memiliki sejumlah kekurangan yang perlu dipertimbangkan, antara lain:

  1. Pemasangan yang Rumit: Proses pemasangan kabel koaksial seringkali dianggap lebih sulit dan rumit daripada beberapa jenis kabel lainnya. Ini dapat memerlukan keahlian khusus dan peralatan khusus untuk pemasangan yang benar.
  2. Biaya Pemeliharaan Tinggi: Biaya pemeliharaan kabel koaksial cenderung mahal. Ini termasuk biaya perawatan rutin dan perbaikan jika diperlukan.
  3. Pengaruh Temperatur: Kualitas sistem koaksial dapat terpengaruh oleh perubahan suhu atau variasi temperatur. Hal ini dapat memengaruhi kinerja dan kekalianlan transmisi data.
  4. Batas Koneksi Device Terbatas: Kabel koaksial memiliki batas maksimal jumlah perangkat yang dapat terhubung, yang sering dibatasi hingga sekitar 30 unit. Hal ini dapat menjadi kendala dalam jaringan yang memerlukan lebih banyak perangkat terhubung.
  5. Memerlukan Repeater: Karena redaman sinyal yang cukup besar, kabel koaksial sering memerlukan penggunaan repeater (penguat sinyal) untuk menjaga kualitas transmisi, terutama dalam jarak yang panjang.
  6. Rawan Gangguan Fisik: Pemasangan kabel koaksial di atas tanah rentan terhadap gangguan fisik, seperti kerusakan fisik atau pemutusan koneksi akibat faktor eksternal seperti cuaca buruk atau manipulasi manusia.
  7. Kekakuan Fisik: Karakteristik fisik kabel koaksial yang kaku membuatnya sulit untuk digulung atau diberi bentuk melingkar, sehingga tidak cocok untuk aplikasi yang memerlukan pemasangan yang fleksibel.
Baca juga:  Pemahaman Mendalam Tentang Pengertian Sensor Sentuh (Touch Sensor) dan Jenisnya

Penting untuk mempertimbangkan baik kelebihan maupun kekurangan kabel koaksial sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan penggunaan. Hal ini akan membantu dalam membuat keputusan yang tepat saat memilih jenis kabel yang sesuai dengan aplikasi dan anggaran yang tersedia.

Kenali Beragam Jenis Konektor Kabel Koaksial Berikut!

Sebagai media transmisi data, kabel koaksial memerlukan komponen-komponen penting, salah satunya adalah konektor. Konektor memiliki peran krusial dalam menghubungkan kabel ke perangkat lainnya.

Konektor kabel koaksial memiliki beberapa jenis yang berbeda. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang berbagai jenis konektor yang dapat kalian pahami:

  1. BNC (Bayonet Neil-Concelman): Konektor ini digunakan untuk menghubungkan kabel koaksial ke perangkat seperti televisi, CCTV, serta untuk transmisi sinyal audio dan video dengan frekuensi hingga 4GHz.
  2. TNC (Threaded Neil-Concelman): TNC biasanya digunakan untuk transmisi audio dalam sistem telepon. Konektor ini memiliki tingkat operasi yang dapat mencapai hingga 12GHz.
  3. SMA (SubMiniature version A): Jenis konektor ini umumnya digunakan dalam aplikasi ponsel, sistem antena Wi-Fi, gelombang mikro, dan radio. Konektor SMA mampu beroperasi hingga 18GHz.
  4. SMB (SubMiniature version B): Konektor jenis ini sering diterapkan dalam transmisi perangkat keras komunikasi.
  5. RCA (Radio Corporation of America): Biasa disebut sebagai konektor A/V, RCA adalah jenis konektor stkalianr untuk transmisi audio dan video. kalian akan sering menemui konektor ini pada perangkat elektronik seperti televisi. Khususnya, konektor RCA memiliki tiga jenis dengan warna kuning, putih, dan merah sebagai ciri khasnya.
  6. Konektor F: Konektor F sering digunakan dalam perangkat televisi digital dan sistem kabel. Konektor kabel koaksial ini biasanya digunakan dengan kabel RG6 atau RG59.

Pemilihan jenis konektor yang tepat sangat penting untuk memastikan koneksi yang baik dan sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Setiap jenis konektor memiliki karakteristik dan penggunaan yang berbeda, sehingga pemahaman yang baik tentang berbagai jenis konektor ini akan membantu dalam pengaturan sistem transmisi yang efisien.

Baca Juga :

Penutup

Dalam era digital saat ini, pemahaman mengenai komponen-komponen teknologi menjadi semakin penting. Kabel koaksial, sebagai salah satu elemen vital dalam dunia komunikasi dan transmisi data, telah memainkan peranan besar dalam menghubungkan dunia.

Semakin kita memahami “Apa Itu Kabel Koaksial?”, semakin kita dapat menghargai peran serta teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Mari terus berupaya meningkatkan pengetahuan kita dan memanfaatkan setiap teknologi dengan bijak untuk kebaikan bersama.

Demikianlah artikel bengkeltv.id yang membahas tentang √ Apa Itu Kabel Koaksial, Fungsi, Jenis dan Harganya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *