Pengertian Bestek

√ Pengertian Bestek: Fungsi, Contoh, Jenis Gambar Dalam Arsitektur

Posted on

Bengkeltv.id – √ Pengertian Bestek: Fungsi, Contoh, Jenis Gambar Dalam Arsitektur. Sebelum merencanakan pembangunan, adalah sangat penting untuk memahami gambar kerja atau gambar bestek terlebih dahulu. Setelah itu, kita dapat menentukan material yang diperlukan, jenis pekerjaan yang akan dilakukan, dan peralatan yang akan digunakan.

Dengan gambar kerja, kalian dapat melihat rencana dasar, lalu detailnya bisa diuraikan lebih lanjut. Oleh karena itu, kami akan menjelaskan gambar kerja atau gambar bestek secara komprehensif di sini. Mari kita simak pembahasannya.

Pengertian Gambar Bestek

Bestek sendiri merupakan istilah yang berasal dari bahasa Belkalian yang mengacu pada persyaratan dan peraturan yang diperlukan untuk melaksanakan sebuah proyek atau pekerjaan konstruksi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bestek memiliki arti sebagai rencana pembuatan bangunan beserta seluruh rincian terkaitnya, termasuk gambar dan biaya yang terkait.

Secara umum, bestek adalah suatu peraturan yang sangat terperinci, jelas, dan mudah dimengerti yang mengikat suatu proyek. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa gambar bestek adalah kelanjutan dari gambar pra-rencana dan gambar detail dasar yang dibuat dalam skala yang lebih besar.

Gambar bestek ini mencakup lampiran berisi persyaratan dan aturan pekerjaan bangunan. Penting untuk dicatat bahwa bestek dan gambar bestek merupakan pedoman utama untuk menentukan ruang lingkup pekerjaan (dokumen rinci proyek) dan juga dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Dengan adanya gambar bestek, proses pelaksanaan proyek konstruksi dapat berjalan lebih lancar karena rincian yang sangat lengkap telah tersedia. Tujuan dari gambar bestek adalah untuk menjadi panduan dan acuan utama dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi sehingga bangunan yang dibangun sesuai dengan rencana awal. Gambar bestek sering disebut juga sebagai Detail Engineering Design (DED).

Apa Fungsi Gambar Bestek?

Setelah memahami apa yang dimaksud dengan Detail Engineering Design, penting untuk mengetahui peran serta fungsi yang dimilikinya. Fungsi utama dari gambar bestek adalah menentukan jumlah dan mutu material yang diperlukan dalam proses pembangunan. Informasi mengenai kualitas dan kuantitas ini akan menjadi panduan kunci dalam menjalankan proyek.

Selain itu, gambar bestek juga berperan dalam memberikan informasi tentang nama proyek, klien, arsitek, dan detail lainnya yang berkaitan. Bestek juga berfungsi sebagai acuan yang mencerminkan tampilan, lokasi, serta dimensi bangunan.

Selain fungsi-fungsi sebelumnya, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bestek juga memiliki peran penting dalam membantu menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek pembangunan. Keberadaan bestek sangat krusial karena membantu menghitung kebutuhan bahan secara efisien, dan menjadi dasar untuk penyusunan RAB secara keseluruhan.

Bagian-Bagian dari Gambar Bestek atau Detail Engineering Design

Detail Engineering Design terdiri dari beberapa komponen, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Gambar Denah

Gambar denah dengan skala 1:100 menggambarkan tapak bangunan setinggi 1 meter di atas permukaan lantai. Dengan skala ini, detail-detail seperti pintu dan jendela pada bangunan dapat terlihat dengan jelas. Sementara itu, gambar penerangan atas dapat ditampilkan dengan garis putus-putus.

Pada gambar denah, biasanya garis putus-putus digunakan untuk menggambarkan atap dengan ketebalan dan kejelasan yang lebih tinggi sesuai dengan bentuknya. Selain itu, gambar denah juga sering mencantumkan daerah pemotongan yang berguna sebagai panduan dalam pembuatan gambar potongan untuk memudahkan pemahaman konstruksi bangunan.

Baca juga:  Apa Teknik Yang Digunakan Untuk Membuat Maket? Berikut Penjelasanya

2. Gambar Pkalianngan (Tampak)

Komponen kedua dalam gambar bestek adalah gambar pkalianngan. Seperti namanya, gambar pkalianngan adalah gambar yang menggambarkan tampilan sesuai dengan rencana yang dapat dilihat dari semua sisi bangunan. Dalam jenis gambar ini, ukuran tinggi dan lebar bangunan yang akan dibangun tidak termasuk dalam gambar tersebut.

3. Gambar Potongan

Seperti gambar denah, gambar potongan juga mengadopsi skala 1:100 dan terbagi menjadi dua jenis, yaitu gambar potongan melintang dan gambar potongan memanjang. Pada gambar potongan, paling tidak perlu mencantumkan penkalianan tinggi atau ketinggian dari lantai, seperti posisi jendela, pintu, ketinggian langit-langit (eternit), lokasi nok, balok murplat, dasar pondasi bangunan, dan elemen lainnya.

Secara esensial, gambar potongan ini digunakan untuk menjelaskan letak dan posisi elemen konstruksi tertentu. Maka dari itu, sebagian bangunan secara sengaja “dipotong” pada gambar ini demi tujuan fungsional yang khusus.

4. Gambar Rencana Atap

Pada gambar ini, rencana konstruksi atap harus digambarkan secara komprehensif, mencakup berbagai elemen seperti kuda-kuda, gording, murplat, nok, reng, usuk, talang air, dan struktur penahan. Semua rincian ini harus digambarkan dengan tingkat detail yang tinggi dan tampilan yang sangat jelas.

Karena bestek adalah representasi visual, maka saat membuat gambar rencana atap, penting untuk menggambarkan bentuk atap yang sesuai dengan desain sebenarnya. Biasanya, skala yang digunakan untuk gambar rencana atap adalah 1:100 mengingat ukuran yang cukup besar pada atap dalam keadaan sebenarnya.

5. Gambar Detail Konstruksi

Seperti yang tersirat dari namanya, gambar detail konstruksi berfokus pada elemen-elemen kunci dalam suatu konstruksi, seperti detail dari pintu, jendela, kusen, dan elemen arsitektonis lainnya. Gambar detail ini harus mencakup penamaan dan ukuran yang sangat jelas agar memudahkan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Skala yang digunakan untuk gambar detail konstruksi biasanya berkisar antara 1:5 hingga 1:20, tetapi dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan spesifik. Gambar detail umumnya mencakup gambar konstruksi beton bertulang, gambar konstruksi kayu, gambar konstruksi baja, serta berbagai detail konstruksi lengkap dengan ukuran-ukurannya.

6. Gambar Pelengkap

Gambar pelengkap adalah jenis gambar teknik yang digunakan untuk menggambarkan bentuk keseluruhan bangunan. Mereka yang bertanggung jawab dalam menggambar gambar pelengkap ini harus mengikuti prinsip sistem proyeksi ortogonal. Sistem proyeksi ortogonal ini mengacu pada penggunaan satu bidang proyeksi untuk menggambarkan hanya satu sisi bangunan dalam tampilan dua dimensi.

Skala yang umum digunakan dalam gambar pelengkap adalah 1:100, sebagaimana yang digunakan dalam jenis gambar teknik lainnya. Gambar pelengkap mencakup gambar rencana listrik dari PLN, gambar rencana saluran pembuangan air kotoran, gambar rencana sanitair, gambar rencana lantai, gambar rencana langit-langit (eternit), gambar saluran air hujan, dan gambar rencana septictank. Semua gambar-gambar ini harus dilengkapi dengan ukuran yang jelas untuk memastikan kelengkapan dan akurasi informasi.

Baca juga:  Apa Itu Decking? Definisi, Jenis, dan Keuntungannya

7. Gambar Situasi

Komponen berikutnya dalam gambar bestek adalah gambar situasi. Gambar situasi adalah jenis gambar teknik yang digunakan untuk menggambarkan posisi atau lokasi bangunan dalam konteks wilayah yang akan dibangun. Skala yang umum digunakan untuk gambar situasi adalah 1:200 atau 1:500.

Gambar situasi mencakup rencana letak bangunan, rencana tata letak halaman bangunan, rencana jalan dan pagar, rencana sistem saluran pembuangan air hujan, serta rencana batas tanah dan roilen.

Jenis Jenis Gambar Bestek

Gambar bestek memiliki berbagai jenis yang beragam, mulai dari denah taman hingga peta lokasi pertambangan. Karena ada banyak variasi jenis gambar ini, penting untuk dapat membedakannya dengan jelas. Untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam, berikut adalah beberapa contoh penjabaran gambar bestek, antara lain:

1. Denah Bangunan

Sebagian besar orang sudah akrab dengan istilah “denah” ini sejak sekolah dasar, di mana pengetahuan tentang denah ditanamkan. Denah merujuk pada gambaran visual yang menggambarkan lokasi atau tempat tertentu. Salah satu jenis gambar bestek yang umum digunakan adalah denah. Biasanya, perbandingan yang digunakan untuk membuat denah adalah sekitar 1:100.

2. Peta Lokasi

Berbeda sedikit dengan denah, peta lokasi lebih fokus pada penjelasan lokasi dalam sebuah proyek yang akan dikerjakan. Meskipun konsepnya serupa, dalam bestek peta lokasi, seringkali juga termasuk informasi mengenai akses ke lokasi tersebut, dengan mempertimbangkan berbagai aspek terkait.

3.Potongan

Pada langkah selanjutnya, kita memiliki istilah “potongan.” Jenis gambar bestek ketiga ini menggambarkan sebuah pemotongan yang dilakukan dengan sengaja untuk tujuan tertentu. Potongan ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu potongan tipe melintang dan potongan tipe memanjang. Seperti dalam kasus denah, skala yang digunakan untuk potongan umumnya adalah 1:100.

4. Tampak

Pada urutan keempat, terdapat istilah “tampak.” Sesuai dengan namanya, gambar tampak menggambarkan penampakan yang bisa dilihat dari keempat sisinya. Skalanya juga tetap sekitar 1:100. Tampak biasanya mencakup pkalianngan dari bagian depan dan belakang bangunan, serta pkalianngan dari sisi kiri dan sisi kanan.

5. Denah Kolam

Jenis-jenis denah memang sangat beragam. Mulai dari bangunan hingga kolam, semuanya memerlukan gambar denah. Pembangunan bukanlah suatu tindakan sembarangan, oleh karena itu, pembuatan bestek adalah suatu keharusan. Bestek adalah perencanaan, sehingga ketika merancang kolam, penting untuk mengikuti aturan yang berlaku. Biasanya, bestek diperlukan terutama untuk kolam yang memiliki dua lantai atau lebih.

6. Plafond

Plafon adalah bagian langit-langit dari atap rumah yang harus dipasang. Fungsi plafon tidak hanya untuk meningkatkan estetika rumah, tetapi juga untuk melindungi penghuni rumah dari serpihan bangunan yang tidak rata pada bagian atap. Pembuatan gambar bestek ini diperlukan agar arsitek dan tukang bangunan memahami model pemasangan plafon yang diperlukan.

7. Kusen

Berikutnya adalah denah kusen. Kusen adalah komponen kayu yang sangat penting dalam konstruksi rumah. Tanpa kusen, kekuatan dan stabilitas rumah tidak dapat dipertahankan. Meskipun bangunan terlihat kuat dari luar, tanpa penggunaan kusen, kekokohan tersebut menjadi kurang. Skala yang digunakan untuk denah kusen tetap sekitar 1:100.

Baca juga:  √ Pengertian Gambar Perspektif: Jenis, Fungsi dan Contohnya

8. Detail Pondasi

Pada urutan kedelapan, terdapat gambar detail pondasi. Dalam konstruksi rumah, pondasi merupakan salah satu faktor dan komponen krusial. Meskipun secara fisik tidak terlihat, manfaatnya sangat signifikan. Pondasi berperan dalam menguatkan struktur bangunan karena berfungsi sebagai fondasi utama. Membuat gambar bestek pondasi sangat penting untuk mengatur rencana secara rinci. Skala yang umum digunakan dalam gambar detail pondasi adalah 1:25.

9. Kuda Kuda Kayu

Urutan berikutnya setelah gambar detail pondasi adalah gambar kuda-kuda, yang terbuat dari kayu atau baja ringan. Skalanya adalah 1:10, yang cukup besar karena memerlukan rincian yang sangat detail. Karena sebagian besar kuda-kuda asli tidak memiliki ukuran yang terlalu besar, desain ini bisa menggambarkan detail dengan sangat jiper. Gambar bestek kuda-kuda digunakan untuk memastikan ukuran panjang dan lebar kuda-kuda yang diperlukan dalam konstruksi.

10. Tangga

Pada poin bestek tangga ini sama skalanya dengan kuda kuda yaitu 1:10, tangga haruslah memiliki proporsi yang pas dan tidak berat sebelah. Antara bagian bawah, atas serta sampingnya juga harus simetris. Jika tidak sesuai dengan bangunan dasar maka tangga dapat terlihat lebih tinggi atau bahkan malah sangat rendah. Tentu hal ini mempengaruhi penampilan akhir dari tangga tersebut.

11. Atap

Karena bestek adalah suatu representasi visual, maka ketika merancang atap, perlu memiliki gambaran tentang bagaimana bentuk atapnya akan dibuat. Bentuk atap bisa bervariasi, seperti atap limas, prisma, atau bahkan atap datar, tergantung pada preferensi. Skala yang biasanya digunakan dalam gambaran atap adalah sekitar 1:100, mengingat atap biasanya memiliki ukuran yang cukup besar dalam keadaan aslinya.

Setelah memahami bahwa bestek adalah rancangan atau gambaran yang berkaitan dengan proyek, memahami hal-hal yang terkait dengan bestek akan menjadi lebih mudah. Selain sebagai representasi visual, bestek juga memberikan informasi tambahan mengenai biaya produksi dan jumlah bahan yang diperlukan dalam proses pembangunan.

Baca Juga :

Penutup

Memahami Pengertian Bestek adalah hal mendasar dalam dunia konstruksi. Sebuah Bestek yang disiapkan dengan baik dapat menjadi perbedaan antara proyek yang sukses dan proyek yang penuh dengan tantangan.

Ini memberikan kejelasan, efisiensi, dan jaminan kualitas, menjadikannya alat yang tak tergantikan bagi arsitek, insinyur, dan profesional konstruksi.

Dengan mengikuti langkah-langkah untuk menciptakan Bestek yang efektif, kalian dapat memastikan bahwa proyek konstruksi kalian berjalan dengan baik sejak awal.

Demikianlah artikel bengkeltv.id yang membahas tentang √ Pengertian Bestek: Fungsi, Contoh, Jenis Gambar Dalam Arsitektur. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *