Bengkeltv.id – Apa Itu Pressure Transmitter? Fungsi, Komponen & Cara Kerjanya. Pressure transmitter adalah sebuah perangkat pengukur yang digunakan untuk mendeteksi nilai tekanan dalam proses industri. Untuk memahami lebih lanjut tentang pressure transmitter, penting untuk memahami konsep tekanan terlebih dahulu.
Tekanan dapat dijelaskan sebagai gaya yang diberikan per unit luas. Biasanya, tekanan diukur dalam industri pada berbagai jenis zat yang dapat mengalir, seperti fluida. Oleh karena itu, pressure transmitter sering digunakan dalam industri pengolahan air dan gas.
Di industri pengolahan air dan gas, pressure transmitter mengambil sinyal dari sensor tekanan dan mengubahnya menjadi sinyal stkalianr yang dapat diterima oleh kontroler. Rentang sinyal yang umumnya digunakan adalah 3-15 psi (pound square inch), 4-20mA, dan 1-5 volt.
Sebelumnya, industri sering menggunakan alat pengukur manual yang disebut pressure gauge untuk menentukan tekanan fluida. Namun, dengan kemajuan teknologi, alat pengukur manual tersebut semakin digantikan oleh pressure transmitter digital yang lebih canggih.
Pressure transmitter digital saat ini telah dilengkapi dengan berbagai teknologi modern oleh perusahaan-perusahaan yang menjualnya. Hal ini meningkatkan akurasi, efisiensi, dan efektivitas pengukuran dalam kebutuhan industri.
Pengertian Pressure Transmitter
Pressure transmitter, atau yang sering disebut sebagai pengirim tekanan, adalah perangkat yang berfungsi untuk mengonversi sinyal yang diterima dari sensor tekanan menjadi bentuk sinyal yang dapat diterima oleh sistem kontrol. Alat ini memiliki peran penting dalam berbagai industri, terutama dalam industri yang intensif menggunakan minyak dan gas, seperti industri otomotif, pesawat terbang, makanan dan minuman, serta berbagai sektor industri lainnya.
Dalam konteks industri ini, tekanan yang diukur oleh pressure transmitter dapat berasal dari berbagai jenis fluida atau zat yang dapat mengalir. Hal ini mencakup bahan bakar, air, udara, dan banyak zat lainnya yang memiliki aplikasi dalam proses produksi dan operasi industri. Pressure transmitter bekerja dengan mengonversi tekanan yang diterimanya menjadi sinyal yang telah distkalianrisasi, memudahkan pengolahan dan pembacaan data tekanan.
Rentang sinyal yang paling umum digunakan oleh pressure transmitter adalah sebagai berikut:
- 3 hingga 15 psi (pound per square inch): Rentang ini mengacu pada tekanan yang diukur dalam satuan pound per square inch, yang sering digunakan dalam industri.
- 4 hingga 20 mA (milliampere): Ini adalah rentang sinyal dalam bentuk arus listrik yang sering digunakan untuk mengukur tekanan. Arus ini bervariasi seiring dengan perubahan tekanan.
- 1 hingga 5 volt: Rentang sinyal ini mengukur tekanan dalam bentuk tegangan listrik, di mana tegangan tersebut berubah sesuai dengan perubahan tekanan.
Penggunaan stkalianr sinyal ini memungkinkan sistem kontrol untuk membaca dan menginterpretasikan data tekanan dengan mudah dan akurat. Pressure transmitter adalah komponen kunci dalam proses pengendalian dan pengawasan dalam industri, memastikan bahwa tekanan dalam berbagai aplikasi dapat dipantau dan diatur dengan efisien untuk menjaga keamanan dan efisiensi operasional.
Fungsi Pressure Transmitter
Jika kita merinci fungsi dari pressure transmitter, perangkat ini bertugas untuk mendeteksi nilai tekanan dalam suatu fluida. Lebih lanjut, perannya adalah mengonversi sinyal yang dihasilkan oleh sensor tekanan menjadi sinyal yang telah distkalianrisasi, kemudian mengirimkannya ke kontroler.
Alasan utama mengapa sinyal dari sensor tekanan perlu distkalianrisasi adalah karena sinyal keluaran dari sensor tersebut memiliki amplitudo yang sangat kecil, yaitu berkisar antara 0 hingga 3 mV. Kontroler tidak mampu mengolah atau memahami sinyal sekecil ini dengan baik. Akibatnya, jika sinyal tersebut tidak distkalianrisasi, sistem tidak akan dapat mendeteksi perubahan tekanan yang signifikan, baik yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah dari nilai yang diatur.
Untuk mengatasi masalah ini, pressure transmitter berfungsi untuk mengubah sinyal awal menjadi suatu rentang yang lebih luas, yaitu berkisar antara 1 hingga 5 Volt. Rentang ini telah disesuaikan agar sesuai dengan kemampuan kontroler untuk memproses data. Dengan demikian, kontroler dapat dengan efisien mengontrol tindakan selanjutnya dalam sistem, memastikan bahwa tekanan yang ada selalu sesuai dengan parameter yang telah ditentukan.
Komponen Pressure Transmitter
Secara umum, sebuah transmitter terdiri dari tiga komponen utama yang bekerja sama untuk mengukur dan mentransmisikan data tekanan atau aliran fluida. Mari kita bahas masing-masing komponen tersebut lebih detail:
1. Bagian Primer atau Sensor
Bagian primer pada transmitter merupakan komponen yang langsung berinteraksi dengan fluida yang sedang diukur. Dalam bagian ini, terdapat pelampung atau batang yang bergerak sesuai dengan tekanan aliran fluida di dalam pipa. Ketika udara atau fluida lainnya mengalir melalui pipa, pelampung ini merespons pergerakan fluida dengan mengukur perubahan posisinya. Semakin tinggi pelampung terangkat ke atas, semakin besar tekanan yang diukur dalam pipa. Komponen ini adalah elemen sensitif dalam pengukuran tekanan.
2. Bagian Sekunder
Bagian sekunder dari transmitter terdiri dari dua komponen utama, yaitu transduser dan transmitter.
Transduser: Transduser adalah perangkat yang berfungsi mengubah tekanan yang diukur oleh sensor menjadi besaran listrik. Ini berarti bahwa perubahan tekanan yang diterima oleh sensor akan diubah menjadi sinyal listrik yang dapat diolah lebih lanjut. Transduser adalah jembatan antara dunia fisik (tekanan fluida) dan dunia elektronik (sinyal listrik).
Transmitter: Transmitter adalah bagian yang bertugas untuk menstkalianrisasi besaran listrik yang dihasilkan oleh transduser. Sinyal listrik tersebut akan diubah menjadi format yang konsisten dan dapat dibaca oleh sistem kontrol atau perangkat lainnya. Transmitter juga dapat memberikan kemampuan tambahan, seperti pengaturan rentang sinyal, untuk mengoptimalkan komunikasi dengan perangkat lain dalam sistem.
3. Elektronik Housing
Bagian ini berfungsi untuk mengambil sinyal yang telah dibaca dan diubah oleh transmitter, kemudian menampilkan hasilnya dalam bentuk yang mudah dipahami. Sinyal yang telah diolah akan ditampilkan dalam satuan tekanan seperti bar atau psi pada layar elektronik. Selain itu, housing elektronik juga berperan dalam melindungi komponen internal dari kondisi lingkungan yang mungkin tidak ideal, seperti debu atau kelembaban.
Cara Kerja Pressure Transmitter
Secara umum, pressure transmitter memiliki tiga varian jenis, namun dalam kesempatan ini, kita akan fokus pada menjelaskan cara kerja Differential Pressure Transmitter.
Differential Pressure Transmitter, pada dasarnya, terdiri dari tiga komponen utama, yaitu bagian primer atau sensor, bagian sekunder yang mencakup transmitter dan transduser, serta modul elektronik housing.
1. Bagian Primer / Sensor
Komponen Primer atau Sensor berperan dalam pengukuran tekanan dalam aliran pipa. Di dalamnya terdapat sebuah elemen yang sering diibaratkan sebagai “pelampung.” Ketika aliran fluida dalam pipa meningkat, pelampung ini akan naik. Semakin tinggi posisi pelampung tersebut, semakin tinggi juga tekanan yang terukur dalam pipa. Komponen ini berfungsi sebagai indikator yang sensitif terhadap perubahan tekanan.
2. Bagian Sekunder
Di bagian sekunder, terdapat dua komponen utama yang saling terhubung, yakni transduser dan transmitter. Transduser berperan mengubah “tekanan” menjadi bentuk besaran listrik, seperti tegangan atau arus. Selanjutnya, besaran listrik tersebut akan diatur dan disesuaikan oleh transmitter sehingga bisa dibaca dengan baik oleh modul elektronik housing.
3. Elektrik Housing
Berfungsi untuk mengkonversi “sinyal” yang dihasilkan oleh transmitter menjadi nilai yang dapat ditampilkan pada layar display dengan satuan bar atau psi.
Jenis-Jenis Pressure Transmitter
Di pasaran, terdapat tiga jenis alat pengukur tekanan yang tersedia, masing-masing dibedakan berdasarkan cara kerjanya dan hasil pengukuran yang dihasilkan. Ketiga jenis alat pengukur tekanan ini adalah sebagai berikut:
1. Gauge Pressure Transmitter (GP)
Gauge Pressure Transmitter adalah jenis transmitter tekanan yang mengukur tekanan relatif terhadap tekanan atmosfer. Artinya, hasil pengukuran dari alat ini memberikan informasi tentang perbedaan antara tekanan yang diukur dengan tekanan atmosfer saat ini. Gauge pressure transmitter sangat berguna dalam situasi di mana kita ingin mengetahui tekanan relatif, seperti yang digunakan dalam pengukuran tekanan dalam suatu sistem tertutup.
2. Differential Pressure Transmitter (DP)
Differential Pressure Transmitter adalah jenis transmitter tekanan yang mengukur perbedaan tekanan antara dua titik atau dua lokasi dalam suatu sistem. Pengukuran ini berguna untuk memantau aliran fluida atau gas, seperti pada pengukuran debit. Differential Pressure Transmitter juga digunakan dalam aplikasi di mana kita perlu mengukur perbedaan tekanan antara dua bagian dari sistem untuk mengontrol proses.
3. Absolute Pressure Transmitter (AP)
Absolute Pressure Transmitter adalah jenis transmitter tekanan yang mengukur tekanan mutlak suatu fluida, yang berarti tekanan yang diukur telah dikoreksi dengan tekanan atmosfer saat ini. Hal ini berarti bahwa hasil pengukuran dari Absolute Pressure Transmitter memberikan nilai tekanan yang mutlak, tidak tergantung pada perubahan tekanan atmosfer. Alat ini sering digunakan dalam aplikasi di mana keakuratan tingkat tinggi dalam pengukuran tekanan sangat penting, seperti dalam pengendalian proses industri.
Ketiga jenis transmitter tekanan ini memiliki peran dan aplikasi yang berbeda-beda dalam berbagai industri, dan pemilihan jenis yang tepat sangat bergantung pada kebutuhan spesifik dalam pengukuran tekanan dalam suatu sistem atau proses.
Baca Juga :
- Pengertian Dinamo Stater: Komponen dan Cara Kerjanya
- Pengertian Relay Starter: Fungsi dan Cara Kerjanya Lengkap
- Pengertian Relay Omron: Jenis dan Cara Kerjanya Lengkap
- Pengertian Transduser: Fungsi, Kelebihan dan Kekuranganya Lengkap
Penutup
Dalam dunia industri, Pressure Transmitter adalah salah satu perangkat yang memiliki peran krusial dalam memantau dan mengukur tekanan dalam berbagai aplikasi.
Pressure Transmitter adalah alat yang digunakan untuk mengubah tekanan fluida atau gas menjadi sinyal listrik yang dapat diukur.
Dengan kata lain, alat ini berfungsi untuk mengonversi tekanan menjadi data yang dapat dimengerti oleh sistem pengendali atau operator.
Dalam artikel bengkeltv.id ini, kita telah menjelaskan secara singkat mengenai apa itu Pressure Transmitter dan peran pentingnya dalam dunia industri.
Semoga penjelasan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai perangkat ini dan manfaatnya dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi proses industri.