Pengertian Maintenance

√ Pengertian Maintenance: Fungsi, Jenis, Manfaat, Tugas, Penjelasan

Posted on

Bengkeltv.id – √ Pengertian Maintenance: Fungsi, Jenis, Manfaat, Tugas, Penjelasan. Perawatan, atau maintenance, merupakan salah satu kata yang sering digunakan dalam dunia teknis secara global. Banyak perusahaan juga menggunakannya dalam konteks pekerjaan, pemulihan sistem atau situs web, bahkan hingga dalam pemeliharaan mesin dan peralatan yang umum digunakan.

Aktivitas atau kegiatan yang terkait dengan menjaga sesuatu agar tetap berada dalam kondisi yang baik adalah bentuk dari perawatan. Perawatan sangat penting bagi perusahaan untuk menghindari berbagai masalah yang tidak diinginkan selama proses produksi atau pekerjaan lainnya. Proses perawatan di setiap perusahaan juga harus direncanakan dengan baik. Untuk memastikan bahwa semuanya berjalan lancar, penting untuk memperhatikan tujuan, jenis, dan perbedannya dengan proses perbaikan.

Pengertian Maintenance

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perawatan adalah proses untuk merawat atau menjaga barang, individu, atau hal lainnya. Dalam konteks bisnis, perawatan dikenal sebagai serangkaian proses yang bertujuan untuk memastikan bahwa peralatan, mesin, atau aset lainnya dapat berfungsi dengan baik dan memiliki umur panjang.

Penerapan perawatan ini akan berdampak positif dan efektif terhadap kinerja setiap peralatan yang ada. Dalam kegiatan perawatan ini, terdapat dua jenis, yaitu perawatan yang direncanakan dan perawatan yang tidak direncanakan. Perawatan yang direncanakan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan diawasi. Sementara perawatan yang tidak direncanakan, adalah perawatan yang dilakukan saat terjadi kerusakan atau keadaan darurat yang tidak terduga.

Manfaat Maintenance

Setelah memahami konsep maintenance sebagai kegiatan pemeliharaan, penting untuk mengetahui manfaat yang diberikannya saat diterapkan. Berikut adalah beberapa manfaat atau tujuan dari maintenance:

  1. Meningkatkan dan mengoptimalkan kinerja aset. Penerapan maintenance pada aset-aset yang ada dapat meningkatkan kinerjanya secara optimal.
  2. Meningkatkan umur pakai aset. Dengan melakukan maintenance atau pemeliharaan secara teratur, aset menjadi lebih tahan lama dan tidak mudah rusak.
  3. Mengurangi biaya perbaikan yang besar. Merawat aset dengan baik dapat mengurangi biaya perbaikan yang mahal karena mencegah kerusakan yang parah.
  4. Mencegah kerusakan fatal. Mengalami kerusakan yang tiba-tiba dan serius pada aset dapat merugikan perusahaan. Maintenance membantu mencegah hal-hal seperti itu dengan lebih terkendali.
  5. Menjamin kesiapan operasional semua peralatan dan fasilitas produksi.
  6. Menjaga keselamatan kerja dan keamanan dalam penggunaan aset.
Baca juga:  √ Pengertian Stopwatch: Fungsi, Jenis, Cara Menggunakan Stopwatch

Dengan menerapkan maintenance, perusahaan dapat memanfaatkan semua manfaat ini untuk memastikan kelancaran operasional dan efisiensi dalam penggunaan aset-asetnya.

Fungsi Maintenance

Agus Ahyari (2002) menyatakan bahwa fungsi dari pemeliharaan adalah untuk memperpanjang nilai guna dan efisiensi suatu mesin, serta menjaga agar mesin dan peralatan produksi lainnya dapat selalu beroperasi seoptimal mungkin sesuai dengan kebutuhan.

Beberapa manfaat pemeliharaan bagi perusahaan lainnya adalah sebagai berikut:

  1. Memungkinkan penggunaan mesin dalam jangka waktu yang lebih lama.
  2. Menjamin kelancaran proses produksi di perusahaan.
  3. Mengurangi risiko terjadinya kerusakan serius pada mesin selama proses produksi.
  4. Mempertahankan stabilitas dan kualitas peralatan produksi yang digunakan.
  5. Mencegah kerusakan total pada mesin dan peralatan produksi yang digunakan.
  6. Memastikan penyerapan bahan baku berjalan normal jika mesin dan peralatan produksi beroperasi dengan baik.

Tujuan Maintenance

Secara umum, tujuan maintenance pada mesin adalah untuk memperbaiki dan memperpanjang umur pakai atau produktivitas unit mesin.

Namun, menurut Daryus A. dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Pemeliharaan Mesin” (2008), ada beberapa tujuan Maintenance yang dapat disebutkan sebagai berikut:

  1. Memperpanjang masa pakai aset mesin untuk menjaga kapasitas produksi dan kualitas input tetap terjaga.
  2. Menjaga kualitas pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan produk dan menjaga kelancaran proses produksi.
  3. Mengurangi penggunaan dan penyimpangan di luar batas yang dapat mempengaruhi investasi modal.
  4. Meminimalkan biaya pemeliharaan dengan melaksanakan tindakan yang tidak mengancam keselamatan pekerja.
  5. Mencegah aktivitas pemeliharaan yang berpotensi membahayakan keselamatan pekerja.
  6. Berkolaborasi erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dalam perusahaan untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu profitabilitas tinggi dan total biaya yang rendah.

Jenis Maintenance

Secara umum, maintenance adalah tindakan pemeliharaan yang dapat diterapkan pada individu atau objek tertentu. Namun, jenis-jenis maintenance ini bervariasi tergantung pada konteksnya. Untuk itu, terdapat berbagai jenis maintenance yang dapat diidentifikasi. Berikut adalah penjelasannya:

1. Breakdown Maintenance

Jenis pertama adalah Breakdown maintenance, yang melibatkan pemeriksaan, pemantauan, dan penggantian komponen yang rusak pada peralatan. Dalam jenis maintenance ini, perbaikan atau penggantian dilakukan segera setelah terjadi kerusakan sesuai dengan kondisinya. Biasanya, penerapan metode maintenance ini memerlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

Salah satu pertimbangan penting adalah apakah peralatan tersebut bersifat opsional. Dalam hal ini, perlu dipertimbangkan apakah perbaikan akan mengganggu proses produksi atau tidak. Selain itu, metode ini seringkali mengharuskan pengeluaran biaya yang signifikan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pertimbangan yang matang agar aset tetap efisien.

Baca juga:  √ Pengertian Dial Indicator: Fungsi, Bagian, dan Cara Membacanya

2. Preventive Maintenance

Selanjutnya, terdapat metode atau kebijakan preventive maintenance. Kebijakan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang berlebihan. Dengan menerapkan preventive maintenance, kita dapat mendeteksi potensi kerusakan lebih awal. Hal ini tidak hanya lebih efektif, tetapi juga meningkatkan keamanan bagi para pekerja.

Selain itu, melakukan pemeriksaan secara rutin juga dapat memperpanjang umur aset dan menghindari kerusakan yang berlebihan. Namun, perlu diingat bahwa preventive maintenance juga memiliki kelemahan, seperti potensi kesalahan manusia yang dapat mengakibatkan pemborosan waktu operasional. Terdapat dua jenis preventive maintenance, yaitu:

  • Routine Maintenance: Jenis perawatan yang dilakukan secara rutin, biasanya setiap hari atau sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
  • Periodic Maintenance: Jenis perawatan yang dilakukan sesuai dengan jadwal tertentu, seperti perawatan yang dilakukan setiap bulan, dua minggu sekali, atau sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan.

3. Predictive Maintenance

Maintenance adalah usaha dalam pemeliharaan. Salah satu jenisnya adalah predictive maintenance. Jenis ini digunakan untuk melakukan tindakan pencegahan sebelum aset mengalami kerusakan. Yang membedakan predictive maintenance ini dari jenis lainnya adalah pendekatannya yang melibatkan penjadwalan dalam kegiatan pemeliharaan.

Tujuan utama dari jenis maintenance ini adalah untuk memprediksi kapan perlu dilakukan pemeliharaan melalui metode tertentu. Dengan demikian, dapat dibuat jadwal pemeliharaan aset yang telah dipertimbangkan dengan baik, sehingga tidak mengganggu proses produksi dan mencegah terjadinya kerusakan fatal.

4. Corrective Maintenance

Selanjutnya, terdapat jenis maintenance yang disebut corrective maintenance. Jenis atau metode ini dilakukan untuk meningkatkan ketahanan aset yang ada dan sebagai tindakan korektif untuk mengembalikan kinerja aset. Proses corrective maintenance melibatkan beberapa langkah, dimulai dengan persiapan tenaga kerja yang akan melakukan maintenance. Selanjutnya, dilanjutkan dengan pelaksanaan maintenance secara rutin ketika terjadi kerusakan.

5. Scheduled Maintenance

Maintenance adalah tindakan pemeliharaan yang bertujuan untuk mencegah kerusakan serius. Setelah memahami keempat jenis maintenance di atas, ada satu lagi yang perlu diketahui, yaitu schedule maintenance. Seperti namanya, jenis maintenance ini melibatkan penjadwalan yang rutin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh produsen atau pihak terkait.

Perbedaan Maintenance (Pemeliharaan) vs Repair (Perbaikan)

Maintenance atau pemeliharaan adalah tindakan umum yang dilakukan untuk merawat aset perusahaan dengan tujuan mencegah terjadinya kerusakan.

Baca juga:  √ Apa Itu Anemometer: Fungsi, Jenis, Satuan, Cara Kerja

Sementara itu, repair atau perbaikan adalah aktivitas yang dilakukan setelah terjadi kerusakan pada aset dan diperlukan untuk memulihkan fungsi aset tersebut.

Berikut adalah perbedaan antara maintenance dan repair.

Maintenance Repair 
Pemeliharaan atau perawatan dengan tujuan memastikan aset selalu dalam kondisi baik.Perbaikan yang dilakukan dengan tujuan mengembalikan fungsi aset perusahaan yang mengalami kerusakan.
Bersifat mencegah terjadinya kerusakan pada aset.Bersifat perbaikan pada aset yang mengalami kerusakan
Biaya yang dibutuhkan relatif rendah, misalnya seperti pengecekan dan pembersihan biasanya tidak banyak memerlukan biaya.Biaya yang dibutuhkan relatif besar, tergantung pada kerusakan yang terjadi pada aset.
Aktivitas maintenance dilakukan dengan perencanaan dan dilakukan secara berkala.Kegiatan perbaikan dapat dilakukan sewaktu-waktu karena kerusakan yang tidak terduga.
Tidak mengganggu proses produksi karena dilakukan pada waktu yang sudah ditentukan sebelumnya.Dapat berpengaruh pada produktivitas perusahaan dan dapat merugikan perusahaan secara finansial.

Baca Juga :

Penutup

Dalam dunia industri dan teknologi, pengertian maintenance atau pemeliharaan adalah sebuah proses yang sangat penting dalam menjaga kinerja dan kelangsungan operasional suatu peralatan, mesin, atau sistem.

Maintenance atau pemeliharaan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencegah kerusakan, mengatasi masalah, dan memperpanjang umur pakai suatu peralatan atau sistem.

Dengan pengertian maintenance yang jelas dan pemahaman yang baik tentang pentingnya proses ini, organisasi dan individu dapat memastikan bahwa peralatan dan sistem mereka tetap beroperasi secara optimal, efisien, dan dapat dikalianlkan.

Sehingga, pengertian maintenance bukan hanya sekadar konsep teknis, tetapi juga sebuah strategi yang dapat mendukung kesuksesan dan keberlanjutan dalam berbagai bidang industri dan teknologi.

Demikianlah artikel bengkeltv.id yang membahas tentang √ Pengertian Maintenance: Fungsi, Jenis, Manfaat, Tugas, Penjelasan. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *