Bengkeltv.id – Arti Kode pada MCB (Miniature Circuit Breaker) Yang Perlu Kalian Ketahui. Setiap perangkat listrik di rumah Kalian memiliki peran penting untuk menjaga fungsi dan keamanan instalasi listrik. Salah satu komponen vital dalam sistem kelistrikan adalah MCB (Miniature Circuit Breaker). Tapi, pernahkah Kalian memperhatikan kode-kode yang tertera pada MCB? Atau mungkin Kalian bertanya-tanya, apa sebenarnya arti dari kode tersebut?
Dalam artikel ini, kita akan membahas dan memahami Arti Kode pada MCB (Miniature Circuit Breaker). Dengan mengetahui makna kode tersebut, kita dapat lebih paham mengenai peran serta fungsi MCB dalam sistem kelistrikan rumah. Jadi, mari kita mulai petualangan pengetahuan ini dan temukan lebih banyak tentang MCB dan kode-kode uniknya.
Apa Itu MCB?
MCB (Miniature Circuit Breaker) merupakan segmen dari Circuit Breaker yang bertugas sebagai alat pemutus dalam suatu sirkuit ketika terdapat aliran listrik atau beban yang melampaui batas kemampuannya. Ini dapat terjadi, misalnya, saat korsleting atau kondisi lainnya.
Penggunaan MCB yang sesuai untuk kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga dianggap cukup efektif dalam menjalankan fungsi tersebut. Salah satu elemen penting untuk dipahami adalah tingkat trip, yakni batas maksimal arus yang dapat dilewati MCB sebelum MCB tersebut memutus aliran listrik secara otomatis.
Ketika arus yang mengalir melalui MCB melampaui batas yang ditentukan, MCB akan memutus aliran listrik secara otomatis. Kelebihan arus yang melewati batas tersebut sering menjadi pemicu kebakaran pada bangunan. Oleh karena itu, kinerja MCB yang optimal sangatlah penting. Untuk MCB listrik, tingkat trip ini tidak dapat diubah.
Selanjutnya, kapasitas pemutusan (interrupting capacity) adalah batas maksimum arus yang dapat dilewati MCB sebelum MCB tersebut mengalami kerusakan. Jika arus melampaui batas kapasitas pemutusan ini, maka MCB tidak akan dapat berfungsi.
Cara Kerja MCB Listrik
Sebelum kita membahas mengenai Arti Kode pada MCB (Miniature Circuit Breaker), sangat disarankan untuk terlebih dahulu memahami bagian-bagian dari MCB itu sendiri. MCB terdiri dari 13 komponen utama, yaitu:
- Kait
- Solenoida
- Saklar
- Plunger
- Terminal masuk
- Pemegang busur
- Busur
- Kontak bergerak
- Kontak tetap
- Pemegang rel din
- Terminal keluar
- Bilah bimetal
MCB bekerja dengan memanfaatkan prinsip bimetal untuk melindungi dari arus yang pendek atau berlebih. Ketika terjadi lonjakan arus, bilah bimetal akan mulai membengkok untuk membatasi pembentukan busur. Selanjutnya, busur ini akan dipadamkan oleh saluran busur, yaitu lempengan logam yang diisolasi.
Ketika bilah bimetal membengkok, kait akan terlepas yang mengakibatkan MCB menjadi non-aktif dengan memutus aliran arus dalam rangkaian. Hal ini penting untuk melindungi perangkat dan alat dari arus yang berlebihan. Untuk memulihkan aliran arus, MCB harus diaktifkan kembali secara manual.
Dalam kondisi arus pendek, arus dapat meningkat secara mendadak, menyebabkan perubahan elektromagnetik pada plunger yang terhubung dengan solenoida. Plunger ini akan menyentuh tuas trip dan mengaktifkan mekanisme pelepasan kait. Sebagai hasilnya, MCB menjadi terbuka dan aliran listrik menjadi terputus.
Arti Kode pada MCB (Miniature Circuit Breaker)
Biasanya, informasi seputar batas arus dan karakteristik kurva MCB sudah dicantumkan langsung pada permukaan MCB. Dan cara membacanya pun relatif sederhana.
Berikut ini beberapa penjelasan atau Arti Kode pada MCB (Miniature Circuit Breaker) yang perlu Kalian pahami:
1. Nomor Model
Tiap MCB dilengkapi dengan nomor model yang memudahkan interaksi antara produsen dan konsumen.
Setiap produsen memiliki sistem penomoran yang berbeda-beda. Jika ada masalah, kita bisa menyebutkan nomor model ini sehingga produsen atau penjual dapat mengidentifikasi jenis dan nilai MCB yang dimaksud dengan mudah.
2. Batas Arus dan Nilai Kurva MCB
Sebagai contoh, ada tulisan C16 pada MCB. Huruf C merujuk pada karakteristik kurvanya, yang terbagi menjadi tiga tipe utama: B, C, dan D. Tipe B akan memutus aliran listrik jika terjadi kelebihan arus sebesar 3 hingga 5 kali lipat dari batas maksimumnya.
Tipe C akan memutus aliran listrik jika arus yang melaluinya lebih besar dari 5 hingga 10 kali batas maksimumnya. Sedangkan, tipe D digunakan untuk arus yang 10 hingga 25 kali batas maksimumnya.
Pilihan karakteristik kurva ini harus dilakukan dengan cermat, karena setiap alat membutuhkan karakteristik yang berbeda.
Contohnya, alat listrik dengan beban resistif seperti pemanas dan lampu penerangan lebih baik menggunakan MCB tipe B.
Alat listrik dengan beban induktif seperti pompa dan motor lebih cocok menggunakan MCB tipe C, sementara alat listrik dengan beban induktif dan kapasitif yang sangat tinggi lebih baik menggunakan MCB tipe D.
Angka setelah karakteristik kurva menunjukkan batas arus listrik dalam satuan Ampere. Contoh di atas menunjukkan angka 16, yang berarti batas arusnya adalah 16 Ampere.
3. Tegangan Operasional
Tulisan mengenai Tegangan Operasional menunjukkan nilai tegangan yang dapat ditangani oleh MCB. Untuk sistem listrik tiga fase, biasanya MCB digunakan dengan tegangan operasional 400V atau 415V, sementara untuk sistem listrik satu fase, tegangan operasional yang biasa digunakan adalah 230V atau 240V.
Penting untuk memilih nilai tegangan operasional yang sesuai dengan aplikasi yang digunakan. Ada MCB yang dapat digunakan baik untuk listrik fase tunggal maupun tiga fase, tetapi juga ada yang hanya dapat digunakan untuk salah satu jenis sistem saja.
4. Kapasitas Breaking MCB
Kapasitas Breaking MCB (MCB Breaking Capacity) merujuk pada kemampuan MCB dalam menghentikan atau memutus aliran listrik.
Jika pada MCB terdapat angka 6000, ini berarti MCB tersebut dapat bekerja dengan baik hingga arus maksimal 6000A dan akan rusak jika arus yang melewati melebihi 6000A.
5. Kelas Energi
Kelas Energi atau Energy Class adalah spesifikasi pada MCB yang menKaliankan batas maksimal energi dari arus listrik yang dapat ditransmisikan oleh MCB.
Klasifikasi Kelas Energi pada MCB dibagi menjadi tiga kelas, yaitu kelas 1, kelas 2, dan kelas 3. Diantara ketiganya, kelas 3 dianggap sebagai yang paling unggul karena mampu memfasilitasi energi hingga 1,5L joule per detik.
6. Indikator Status
MCB dilengkapi dengan indikator status yang menunjukkan dua keadaan, yaitu ON dan OFF. Sangat penting untuk memilih MCB yang memiliki penKalian status yang mudah dibaca, sehingga mempermudah pemahaman tentang kondisi aliran listrik.
Ketidakpastian indikator status dapat menimbulkan kekeliruan dan berpotensi menimbulkan kerusakan serius bahkan dapat membahayakan.
7. Simbol Operasi MCB
Simbol Operasi pada MCB mengindikasikan jumlah pole (sirkuit) yang dimiliki oleh MCB tersebut. Jika ada dua simbol, maka artinya MCB tersebut merupakan MCB dua pole. Simbol ini memberikan informasi tentang bagaimana konfigurasi sirkuit yang dapat dikendalikan oleh MCB tersebut.
Fungsi MCB
Sudahkah Kalian memahami Arti Kode pada MCB (Miniature Circuit Breaker)? Selanjutnya, perlu diketahui bahwa MCB (Miniature Circuit Breaker) bukan hanya memiliki simbol yang sederhana, tetapi juga memiliki fungsi yang cukup mudah dipahami. Berikut ini adalah beberapa fungsi MCB :
1. Sebagai Pemutus Arus Listrik
Fungsi utama dari MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah untuk memutus aliran listrik yang masuk. MCB dapat menghentikan aliran listrik secara manual sehingga arus listrik berhenti mengalir dan perangkat elektronik akan menjadi mati karena tidak mendapatkan pasokan listrik.
MCB umumnya ditemukan di berbagai perangkat elektronik, seperti komputer, TV, AC, genset, atau perangkat elektronik lainnya seperti lampu. Tidak heran jika MCB menjadi alat penting yang sering digunakan dalam bidang elektronika.
2. Memproteksi Adanya Beban Lebih (Overload)
Seiring perkembangan zaman, MCB juga dapat digunakan untuk mencegah overload. Alat ini dapat mendeteksi adanya beban lebih pada suatu perangkat elektronik. Saat terjadi overload, MCB akan otomatis memutus aliran listrik untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah.
Misalnya, jika terjadi panas berlebih pada perangkat elektronik atau kerusakan lain yang lebih serius. Oleh karena itu, MCB sering digunakan pada perangkat dengan beban listrik besar, seperti pembangkit listrik, panel listrik, dan lainnya.
3. Memproteksi Adanya Hubung Singkat (Korsleting)
Selain melindungi perangkat elektronik dari overload atau panas berlebih, MCB juga berfungsi untuk melindungi perangkat dari korsleting (hubung singkat). Biasanya, korsleting disebabkan oleh kegagalan operasional perangkat elektronik, seperti dua arus pada kabel yang berbeda bertemu dan membuat hubungan singkat sehingga mengakibatkan listrik menjadi tidak stabil.
MCB akan mendeteksi korsleting secara langsung dan akan memutus aliran listrik secara otomatis saat terjadi korsleting. Hal ini dilakukan agar korsleting tidak menyebar ke komponen penting lainnya dalam perangkat elektronik.
Penutup
Demikianlah penjelasan dari bengkeltv.id mengenai Arti Kode pada MCB (Miniature Circuit Breaker) beserta fungsi utamanya. Semoga pengetahuan ini dapat membantu Kalian dalam memahami bagaimana MCB bekerja dan pentingnya MCB dalam menjaga kestabilan serta keamanan sistem listrik di rumah atau tempat kerja Kalian.
Pemahaman terhadap Arti Kode pada MCB ini sangat penting, tidak hanya bagi profesional listrik tetapi juga bagi pengguna rumahan. Dengan pengetahuan yang tepat, kita dapat mengoptimalkan penggunaan peralatan elektronik kita dan sekaligus meminimalisir risiko kerusakan atau bahaya yang mungkin timbul akibat beban lebih atau hubung singkat.
Ingatlah, keselamatan adalah hal yang utama. Jangan ragu untuk menghubungi profesional jika Kalian merasa tidak yakin atau membutuhkan bantuan dalam memilih atau menginstal MCB. Selalu utamakan keselamatan dan pastikan semua instalasi listrik di rumah atau tempat kerja Kalian memenuhi stKalianr keselamatan yang berlaku.