Bengkeltv.id – Pengertian Multivibrator Monostabil dan Cara Kerjanya Secara Lengkap. Multivibrator Monostabil adalah istilah teknis yang mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun ini merupakan konsep penting dalam dunia elektronika yang memiliki aplikasi luas. Sebelum kita melangkah lebih jauh, mari kita berkenalan dengan konsep ini lebih mendalam.
Multivibrator Monostabil, atau sering disebut juga sebagai one-shot multivibrator, adalah jenis rangkaian elektronik yang hanya memiliki satu keadaan stabil. Kita akan membahas lebih jauh tentang Pengertian Multivibrator Monostabil, bagaimana cara kerjanya, serta aplikasi-aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan artikel ini adalah untuk memberikan pengetahuan dasar dan Pengertian Multivibrator Monostabil kepada pembaca. Mari kita mulai perjalanan kita ke dalam dunia elektronika yang menakjubkan ini.
Pengertian Multivibrator Monostabil (Monostable Multivibrator)
Multivibrator Monostabil, atau juga sering disebut sebagai Multivibrator Tunggal, adalah varian multivibrator yang hanya memiliki satu kondisi stabil.
Konsep “mono” dalam namanya menKaliankan bahwa multivibrator jenis ini hanya menampilkan satu keadaan stabil dan juga keadaan semi-stabil.
Multivibrator Monostabil menghasilkan satu impuls keluaran ketika mendapat pemicu dari sinyal dari luar.
Setelah impuls keluaran dihasilkan, multivibrator ini kembali ke kondisi awal atau keadaan stabil setelah periode waktu yang ditetapkan oleh waktu konstan dari rangkaian Resistor-Kapasitor (RC).
Aplikasi umum Multivibrator Monostabil ditemukan dalam penggunaan seperti dalam sirkuit televisi dan sirkuit sistem pengendalian.
Pada sirkuit televisi, multivibrator monostabil dapat digunakan untuk menghasilkan impuls sinkronisasi yang dibutuhkan untuk penyelarasan gambar dan suara.
Sementara itu, dalam sirkuit sistem pengendalian, multivibrator monostabil digunakan untuk menghasilkan sinyal pengendalian yang digunakan dalam proses pengendalian sistem.
Cara Kerja Multivibrator Monostabil
Setelah mempelajari Pengertian Multivibrator Monostabil, kita dapat melanjutkan bahwa multivibrator monostabil adalah sebuah struktur sirkuit elektronik yang menghasilkan satu pulsa output setelah menerima sinyal pemicu. Struktur ini dibentuk oleh op-amp (penguat operasional) dan dioda yang berperan penting dalam proses kerjanya.
Pada kondisi stabil, dioda D1 akan menahan (mengclamp) tegangan pada titik hubungan input negatif op-amp sebesar 0,6 V. Hal ini menjaga output op-amp pada suatu keadaan tertentu. Pada kondisi ini, sirkuit tidak menghasilkan pulsa output.
Namun, pada kondisi tidak stabil, bila diberikan pulsa pemicu negatif pada kapasitor C2, akan terjadi perubahan pada titik hubungan dioda D2 dan input positif op-amp. Dalam kondisi ini, perubahan signifikan pada tegangan input terjadi, yang kemudian membuat output op-amp berubah ke kondisi yang berlawanan dari sebelumnya.
Operasi multivibrator monostabil dimulai dengan memberikan pulsa pemicu negatif pada C2. Kapasitor C2 mulai mengumpulkan muatan dan tegangan pada titik hubungan dioda D2 menjadi lebih tinggi dibandingkan tegangan pada titik hubungan dioda D1. Hal ini mengakibatkan perubahan polaritas pada input op-amp.
Ketika tegangan di titik hubungan dioda D2 mencapai ambang batas yang diperlukan, op-amp akan mengalami perubahan kondisi dan menghasilkan pulsa output.
Amplitudo pulsa output dipengaruhi oleh karakteristik komponen dalam rangkaian, seperti nilai kapasitor dan resistor yang digunakan.
Setelah pulsa output dikeluarkan, kapasitor C2 akan mulai kehilangan muatannya secara perlahan melalui resistor yang terhubung.
Ketika tegangan di titik hubungan dioda D2 jatuh di bawah tegangan di titik hubungan dioda D1, op-amp akan kembali ke kondisi stabilnya dan output kembali menjadi tetap.
Rangkaian Multivibrator Monostabil (Monostable Multivibrator)
Seperti dapat dilihat pada ilustrasi di atas, ada dua transistor, yakni Q1 dan Q2, yang saling terkait melalui umpan balik.
Kolektor transistor Q1 terhubung dengan Basis transistor Q2 melalui kapasitor C1. Di sisi lain, Basis Q1 dihubungkan dengan kolektor Q2 melalui resistor R2 dan kapasitor C.
Tegangan suplai DC -VBB disalurkan ke basis transistor Q1 melalui resistor R3. Untuk merubah kondisinya, pulsa pemicu disampaikan ke basis Q1 melalui kapasitor C2. Sementara itu, RL1 dan RL2 merupakan resistor beban bagi Q1 dan Q2.
Setelah mencapai kondisi stabil, salah satu transistor akan menerima pulsa pemicu eksternal untuk mengubah kondisinya.
Setelah berubah, transistor tersebut akan bertahan dalam keadaan semi-stabil selama jangka waktu yang ditetapkan oleh nilai konstanta waktu RC, sebelum akhirnya kembali ke kondisi stabil awal.
Pengoperasian Multivibrator Monostabil
Sudah cukup jelas mengenai pengertian Multivibrator Monostabil? Ketika rangkaian diaktifkan, Transistor Q1 akan berada dalam kondisi mati (OFF), sedangkan Q2 akan berada dalam kondisi hidup (ON).
Ini adalah keadaan yang stabil. Karena Q1 dalam keadaan mati, tegangan pada Kolektor menjadi VCC di titik A dan mulai mengisi C1.
Sinyal atau pulsa pemicu positif kemudian diberikan ke Basis Transistor Q1, yang mengaktifkan transistor Q1 menjadi hidup (ON). Ini akan menurunkan tegangan pada Kolektor dan mematikan transistor Q2.
Pada titik ini, Kapasitor C1 mulai menguras muatannya. Tegangan positif dari Kolektor Transistor Q2 diberikan ke transistor Q1 dan membuat Q1 tetap dalam keadaan hidup (ON).
Ini disebut sebagai keadaan semi-stabil. Transistor Q2 tetap dalam keadaan mati (OFF) sampai kapasitor C1 sepenuhnya kosong. Setelah itu, Transistor Q2 akan berubah menjadi hidup (ON) dengan tegangan yang diberikan melalui pengosongan kapasitor.
Perlu dicatat: Keadaan semi-stabil atau Quasi-Stable State adalah keadaan stabil sementara dalam operasi multivibrator.
Bentuk Gelombang Multivibrator Monostabil
Konstanta waktu pada Multivibrator Monostabil bisa diubah dengan mengubah nilai kapasitor, C_t, resistor, R_t, atau keduanya.
Multivibrator Monostabil sering digunakan untuk memperpanjang durasi pulsa atau menciptakan waktu tunda dalam rangkaian, karena frekuensi sinyal keluaran selalu sama dengan frekuensi pulsa pemicu masukan. Satu-satunya perbedaan adalah lebar pulsa.
Penutup
Multivibrator Monostabil adalah salah satu jenis rangkaian elektronik yang digunakan dalam bidang elektronika dan ilmu komputer. Rangkaian ini berfungsi untuk menghasilkan sinyal keluaran berdurasi tetap setelah menerima sinyal masukan yang sesuai.
Dalam kesimpulannya, Multivibrator Monostabil adalah rangkaian elektronik yang menghasilkan sinyal keluaran berdurasi tetap setelah menerima sinyal masukan. Rangkaian ini memiliki satu keadaan stabil dan satu keadaan tak stabil, dengan keadaan tak stabil hanya berlangsung selama waktu yang ditentukan sebelumnya.
Multivibrator Monostabil banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk dalam pembuatan timer elektronik dan sistem pengaturan waktu. Demikian ulasan dari bengkeltv.id mengenaiPengertian Multivibrator Monostabil. Semoga bermanfaat untuk Kalian.