Pengertian Adaptor

Pengertian Adaptor: Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya Lengkap

Posted on

Bengkeltv.id – Pengertian Adaptor: Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya Lengkap. Adaptor merupakan perangkat listrik yang seringkali ditemui dalam kehidupan sehari-hari oleh banyak orang, namun tidak semua orang memiliki pemahaman yang cukup tentang pengertian, fungsi, komponen, jenis, dan cara kerjanya. Adaptor listrik dengan mudah ditemukan dalam berbagai perangkat seperti TV, PC, laptop, konsol video game, dan perangkat elektronik rumah tangga lainnya.

Ketika kita menemui adaptor, mungkin kita penasaran mengenai fungsi dan peran adaptor dalam perangkat elektronik. Secara umum, adaptor digunakan sebagai alat catu daya.

Meskipun seringkali dianggap serupa, sebaiknya diingat bahwa adaptor dan charger sebenarnya merupakan dua perangkat listrik yang berbeda.

Adaptor dalam berbagai jenisnya dapat dengan mudah ditemukan di berbagai toko listrik. Selain itu, ternyata kita juga memiliki kemungkinan untuk membuat adaptor sendiri.

Cara pembuatan adaptor tidaklah terlalu sulit dan dapat dipraktikkan oleh orang yang tidak memiliki latar belakang pengetahuan dalam bidang kelistrikan sama sekali.

Pengertian Adaptor

Adaptor adalah perangkat elektronik yang berperan penting dalam mengubah tegangan arus bolak-balik (AC) yang tinggi menjadi arus searah (DC) yang lebih rendah. Dalam definisi Wikipedia, adaptor dijelaskan sebagai rangkaian yang digunakan untuk mengkonversi tegangan AC tinggi menjadi tegangan DC yang lebih rendah.

Dalam konteks kelistrikan, adaptor merupakan alternatif yang umum digunakan untuk menggantikan sumber tegangan DC seperti baterai atau aki. Adaptor dapat digunakan oleh siapa saja selama ada pasokan listrik tersedia di lokasi tersebut, karena tegangan AC lebih umum ditemukan.

Penting untuk dicatat bahwa perangkat adaptor banyak digunakan sebagai catu daya untuk berbagai peralatan elektronik, seperti amplifier, radio, televisi mini, dan perangkat elektronik lainnya. Prinsip dasar dari pengertian adaptor adalah sebagai sumber daya yang disesuaikan dengan tegangan yang dibutuhkan oleh peralatan elektronik yang disuplai. Sebagai contoh, jika sebuah perangkat beroperasi dengan tegangan 12 volt, maka diperlukan adaptor yang mampu mengubah tegangan 220 VAC dari PLN menjadi 12 VDC.

Keberadaan adaptor sangat penting karena tanpanya, perangkat elektronik tersebut dapat mengalami kerusakan karena tidak mampu menyesuaikan dengan tegangan yang terlalu tinggi dalam bentuk AC (arus bolak-balik).

Fungsi Adaptor

Pengertian adaptor, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, adalah perangkat yang memiliki fungsi utama untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC) dengan tegangan tertentu sesuai dengan kebutuhan perangkat listrik yang digunakan.

Selain tugas intinya tersebut, adaptor juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai penghubung sumber tegangan DC atau sebagai alternatif pengganti sumber tegangan DC seperti baterai atau aki. Adaptor ini sering digunakan sebagai sumber daya atau catu daya dalam berbagai peralatan elektronik seperti amplifier, radio, televisi, dan beberapa perangkat elektronik lainnya.

Tidak hanya digunakan secara langsung di perangkat elektronik, tetapi juga terdapat adaptor yang dapat dirangkai secara terpisah. Adaptor terpisah ini memiliki karakteristik universal, yang memungkinkan pengguna untuk mengatur tegangan output secara manual sesuai dengan kebutuhan, seperti 3 Volt, 4,5 Volt, 6 Volt, 9 Volt, dan lain sebagainya.

Baca juga:  Rekomendasi Aplikasi Remote TV Infrared Gratis Terbaik Saat Ini

Selain itu, terdapat juga adaptor terpisah yang telah dirancang untuk memberikan tegangan tertentu dan khusus digunakan dalam rangkaian elektronika tertentu, seperti adaptor laptop atau adaptor monitor.

Bagian-Bagian Adaptor

Agar dapat berfungsi dengan baik, perangkat adaptor ini memerlukan sejumlah komponen penyusun yang juga merupakan bagian integral dari rangkaian adaptor tersebut.

Jadi, apa saja komponen-komponen yang membentuk adaptor?

Komponen-komponen adaptor meliputi:

1. Transformator (Trafo)

Transformator, atau yang lebih akrab disebut trafo, adalah salah satu komponen yang penting dalam susunan adaptor. Trafo berperan dalam mengatur tegangan arus listrik sesuai dengan tuntutan penggunaan.

Dalam adaptor, trafo yang paling sering digunakan adalah jenis trafo penurun tegangan, yang disebut juga sebagai trafo step down. Trafo ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian primer dan bagian sekunder.

Jumlah lilitan pada bagian sekunder trafo step down lebih banyak daripada bagian primernya. Oleh karena itu, bagian primer berfungsi sebagai input, sementara outputnya dihasilkan oleh bagian sekunder.

Meskipun tegangan pada trafo sudah diturunkan, output yang dihasilkan masih berupa arus bolak-balik (AC). Arus AC ini akan diproses lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan sebelum digunakan.

2. Rectifier (Penyearah)

Penyearah gelombang, yang sering disebut sebagai rectifier, memiliki peran penting dalam rangkaian adaptor, di mana arus yang masuk ke perangkat adalah arus bolak-balik.

Untuk mengaktifkan peralatan elektronik dengan baik, perlu dilakukan konversi arus menjadi arus searah terlebih dahulu. Singkatnya, arus AC harus diubah menjadi arus DC.

Dalam proses ini, rectifier, yang mencakup komponen dioda, memainkan peran utama. Komponen-komponen yang terdapat dalam rectifier adalah:

Penyearah Setengah Gelombang (Half wave rectifier), yang terdiri dari satu dioda yang berperan sebagai penyearah.

Penyearah Gelombang Penuh (Full wave rectifier), yang terdiri dari dua atau empat dioda yang berfungsi sebagai penyearah.

3. Filter (Penyaring)

Filter atau penyaring adalah komponen krusial dalam susunan adaptor yang memiliki peran yang setara pentingnya dengan rectifier. Tugas filter ini adalah untuk menyaring sinyal yang telah dihasilkan oleh rectifier. Salah satu komponen yang terdapat dalam filter adalah kondensator yang memiliki jenis khusus yaitu ELCO (Electrolytic Capacitor).

4. Voltage Regulator (Pengatur Tegangan)

Komponen terakhir dalam susunan adaptor adalah voltage regulator, yang juga sering disebut sebagai alat pengatur tegangan. Voltage regulator ini memiliki peran utama dalam menstabilkan tegangan arus searah dan mengendalikan tegangan keluarannya.

Tujuannya adalah untuk menjaga agar tegangan tidak dipengaruhi oleh fluktuasi arus beban, perubahan suhu, atau perubahan tegangan input yang berasal dari output filter.

Dalam voltage regulator, terdapat beberapa komponen penting, termasuk transistor, dioda zener, dan IC regulator. Selain itu, ada beberapa komponen penyusun yang penting di dalam voltage regulator, yaitu:

  • Current Limiting: Berfungsi sebagai pembatas arus.
  • Over Voltage Protection: Melindungi perangkat dari tegangan yang melebihi batas.
  • Short Circuit Protection: Melindungi perangkat dari hubungan arus pendek listrik.

Cara Kerja Adaptor

Setelah membahas komponen-komponen adaptor, tentu saja kalian sudah memiliki pemahaman tentang cara kerja adaptor, bukan?

Baca juga:  Frekuensi NET TV : Update Terbaru di Satelit Telkom 4

Untuk lebih memahami bagaimana adaptor bekerja, berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai cara kerjanya:

  1. PLN mendistribusikan aliran arus listrik melalui sumber tegangan yang kemudian masuk ke dalam transformator.
  2. Arus listrik yang telah masuk ke dalam transformator diubah menjadi arus searah (DC) sebelum masuk ke dalam komponen switching.
  3. Selanjutnya, tegangan arus listrik akan melewati blok inverter di mana tegangan DC akan diubah kembali menjadi arus tegangan AC.
  4. Tegangan arus AC yang dihasilkan akan masuk ke dalam blok regulated dan akan diproses melalui dioda half wave, penyearah, dan juga komponen elco. Ini akan mengubah kembali arus tegangan listrik menjadi arus searah.
  5. Arus listrik DC yang telah dihasilkan akan masuk ke dalam IC dan mengalir ke perangkat elektronik yang memerlukan daya.
  6. Selanjutnya, daya akan disesuaikan dengan pemakaian atau kebutuhan dari perangkat tersebut.

Jenis-Jenis Adaptor

Jenis-Jenis Adaptor

Adaptor adalah perangkat penting dalam dunia listrik yang memiliki berbagai jenis, tergantung pada karakteristik dan fungsi penggunaannya. Selain adaptor konvensional dan adaptor switching yang telah disebutkan sebelumnya, berikut ini beberapa jenis adaptor lainnya yang umum digunakan:

  1. Adaptor USB: Adaptor ini dirancang untuk mengubah tegangan dari sumber daya USB menjadi tegangan yang sesuai untuk perangkat seperti smartphone, tablet, atau perangkat kecil lainnya. Mereka biasanya memiliki konektor USB yang memudahkan penggunaan dengan perangkat elektronik yang memiliki port USB.
  2. Adaptor Universal: Adaptor ini sering disebut sebagai adaptor yang dapat diatur atau memiliki berbagai konektor yang dapat diganti-ganti. Mereka cocok untuk berbagai jenis perangkat dengan berbagai kebutuhan tegangan dan konektor. Adaptor universal ini sering menjadi pilihan yang praktis untuk penggunaan sehari-hari.
  3. Adaptor Mobil: Adaptor ini digunakan untuk menghubungkan perangkat elektronik dalam kendaraan seperti mobil atau truk ke sumber daya listrik dalam mobil. Mereka memungkinkan pengisian perangkat selama perjalanan dan biasanya memiliki konektor yang sesuai untuk digunakan di dalam kendaraan.
  4. Adaptor untuk Perangkat Audio/Video: Adaptor ini digunakan untuk menghubungkan perangkat audio atau video seperti TV, speaker, atau perangkat game ke sumber daya listrik yang sesuai. Mereka sering memiliki karakteristik yang khusus sesuai dengan jenis perangkat yang dihubungkan.
  5. Adaptor DC-DC: Adaptor ini berfungsi untuk mengubah tegangan DC dari satu tingkat ke tingkat tegangan yang berbeda. Mereka umumnya digunakan dalam perangkat seperti ponsel, laptop, dan perangkat lain yang memerlukan berbagai tingkat tegangan untuk pengisian baterai atau operasi normal.
  6. Adaptor Wireless: Adaptor ini biasanya digunakan untuk pengisian perangkat nirkabel seperti headphone, smartwatch, atau perangkat lain yang mendukung pengisian daya tanpa kabel. Mereka memanfaatkan teknologi pengisian nirkabel untuk mengisi baterai perangkat tanpa perlu kabel fisik.
  7. Adaptor Portabel: Adaptor ini dirancang untuk digunakan saat bepergian. Mereka sering memiliki ukuran yang kompak dan mudah dibawa, serta dapat mengubah sumber daya dari berbagai jenis soket listrik yang berbeda di seluruh dunia.
  8. Adaptor Tegangan Tinggi: Adaptor ini digunakan dalam situasi di mana perlu mengubah tegangan listrik dari tingkat rendah menjadi tingkat tinggi atau sebaliknya. Mereka sering digunakan dalam industri dan aplikasi teknik yang memerlukan penggunaan tingkat tegangan yang khusus.
Baca juga:  Panduan Lengkap Cara Menggunakan Multimeter / Multitester dengan Benar

Itu adalah beberapa jenis adaptor yang umum digunakan dalam berbagai konteks. Pemilihan adaptor yang tepat sangat penting untuk memastikan perangkat kalian mendapatkan daya listrik yang sesuai dan aman digunakan.

Contoh Skema Rangkaian Adaptor

Untuk mendalami pemahaman tentang adaptor, berikut kami sajikan sebuah contoh skema rangkaian adaptor. Seperti yang terlihat pada gambar di atas, ini adalah contoh sederhana dari skema rangkaian adaptor.

Dapat disimpulkan bahwa rangkaian adaptor sederhana ini memiliki kemampuan menghasilkan tegangan sebesar 12 A dan mampu mengalirkan arus sebesar 3 A. Selain itu, rangkaian adaptor sederhana ini juga dapat digunakan untuk menyediakan daya untuk rangkaian dengan relay 12 volt.

Mengenal Perbedaan Charger Dan Power Adaptor

Setelah memahami cara membuat adaptor, selanjutnya kita akan membahas perbedaan antara charger dan adaptor. Meskipun charger dan adaptor adalah dua benda yang berbeda, banyak orang sering bingung dalam membedakannya karena serupa dalam ciri fisik dan fungsi. Mari kita bahas perbedaan antara charger dan adaptor:

1. Tegangan yang Dihasilkan

Salah satu perbedaan utama antara charger dan power adaptor adalah tegangan arus yang dihasilkan. Charger umumnya memiliki output tegangan yang lebih rendah dibandingkan dengan power adaptor. Power adaptor, sebagai alat catu daya, mampu menghasilkan tegangan output dengan intensitas yang lebih tinggi, seperti 12 volt, 9 volt, 3 volt, dan lainnya.

2. Frekuensi Tegangan

Charger memiliki frekuensi tegangan yang tetap atau tidak berubah. Di sisi lain, adaptor memiliki sistem tegangan yang dapat bervariasi dan disesuaikan dengan kebutuhan. Adaptor memiliki fleksibilitas untuk menghasilkan tegangan yang berbeda sesuai dengan perangkat yang memerlukan daya.

3. Fungsi

Charger berfungsi untuk menyuplai tegangan untuk satu jenis perangkat saja, seperti ponsel atau tablet. Adaptor, di sisi lain, dirancang untuk menyuplai daya untuk beberapa perangkat sekaligus. Ini membuat adaptor lebih serbaguna dan dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa perangkat elektronik sekaligus.

Jadi, meskipun charger dan adaptor memiliki fungsi dasar yang serupa yaitu mengubah arus AC menjadi DC, perbedaan utama terletak pada tegangan yang dihasilkan, fleksibilitas dalam frekuensi tegangan, dan fungsi dalam menyuplai daya untuk perangkat tunggal atau beberapa perangkat sekaligus.

Baca Juga :

Penutup

Sebagai penutup, pengertian adaptor bukan hanya sekedar menjadi jembatan bagi perangkat elektronik untuk mengakses sumber daya listrik.

Lebih dari itu, adaptor menjaga kestabilan aliran listrik dan melindungi perangkat kita dari fluktuasi daya yang berpotensi merusak.

Dengan memahami fungsi dan pentingnya adaptor, kita dapat lebih bijak dalam menggunakannya dan memilih produk yang tepat untuk kebutuhan kita. Sehingga, keberlanjutan perangkat yang kita gunakan dapat terjaga dengan baik.

Demikianlah artikel bengkeltv.id yang membahas tentang Pengertian Adaptor: Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya Lengkap. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *