Kapasitor Bipolar dan Kapasitor Non Polar

Kapasitor Bipolar dan Kapasitor Non Polar Berserta Pengertiannya

Posted on

Bengkeltv.idKapasitor Bipolar dan Kapasitor Non Polar Berserta Pengertiannya. Dalam dunia elektronika, peran kapasitor tak bisa diabaikan. Kapasitor berfungsi penting dalam berbagai komponen dan rangkaian, dengan fungsi utama untuk menyimpan dan melepaskan energi listrik dalam sistem. Terdapat berbagai jenis kapasitor, namun dua di antaranya yang paling sering kita temui adalah kapasitor bipolar dan kapasitor non polar.

Dua jenis kapasitor ini memiliki perbedaan fundamental dalam hal struktur, sifat, dan penggunaannya dalam berbagai aplikasi. Untuk lebih memahami kedua jenis kapasitor ini, mari kita bahas secara mendalam tentang Kapasitor Bipolar dan Kapasitor Non Polar.

Pengertian Kapasitor Bipolar

Kapasitor Bipolar dan Kapasitor Non Polar

Kapasitor bipolar adalah tipe kapasitor yang menampilkan dua kutub: positif dan negatif. Ini termasuk dalam kategori kapasitor elektrolit, yang memanfaatkan lapisan oksida logam sebagai bahan dielektriknya.

Kapasitor ini, biasanya, diidentifikasi sebagai kapasitor polar, ditKaliani dengan simbol + dan – pada permukaannya.

Polaritas pada kapasitor ini muncul sebagai hasil dari proses elektrolisis dalam pembuatannya, yang menghasilkan kutub positif pada anoda dan kutub negatif pada katoda.

Beberapa contoh dari Kapasitor Bipolar meliputi:

  • Elco (Elektrolit Kondensator/Kapasitor) dan
  • Kapasitor Tantalum.

Pengertian Kapasitor Non Polar

Kapasitor Bipolar dan Kapasitor Non Polar
Kapasitor non-polar merupakan sejenis kapasitor yang dibuat dari bahan dielektrik seperti keramik, film, dan mika.

Keramik dan mika menjadi pilihan populer dan ekonomis untuk menciptakan kapasitor dengan kapasitas yang relatif kecil.

Kapasitor non-polar tersedia dalam berbagai kapasitas mulai dari pico farad hingga beberapa mikro farad. Biasanya, kapasitor ini digunakan dalam aplikasi rangkaian yang berhubungan dengan frekuensi yang tinggi.

Baca juga:  Skema Rangkaian Speaker Aktif Polytron PAS 78 dan Penjelasanya

Bahan dielektrik film yang digunakan dalam kelompok ini mencakup bahan-bahan seperti polyester (dikenal juga sebagai polyethylene terephthalate atau mylar), polystyrene, polypropylene, polycarbonate, kertas yang telah dimetalisasi, dan lain sebagainya.

Beberapa contoh dari Kapasitor Non-polar mencakup:

  • Kapasitor Mika,
  • Kapasitor Kertas,
  • Kapasitor Keramik, dan
  • Kapasitor Polyster.

Fungsi Kapasitor

Setelah mengetahui Kapasitor Bipolar dan Kapasitor Non Polar, kita mengerti bahwa kapasitor memiliki beragam fungsi yang membuatnya hampir selalu ada di setiap rangkaian elektronika. Berikut beberapa fungsi utama dari kapasitor:

  • Berperan sebagai penampung arus atau tegangan listrik.
  • Berfungsi sebagai konduktor yang mampu mengalirkan arus AC atau melewati arus AC.
  • Bertindak sebagai isolator yang menghalangi arus DC atau memblokir arus DC.
  • Berfungsi sebagai koppeling atau peningkat tegangan dalam sebuah rangkaian.
  • Berperan sebagai generator frekuensi ketika dipasangkan dengan indikator.
  • Berfungsi sebagai pengubah fasa dengan memanfaatkan karakteristik muatan dan pembebanan kapasitor.
  • Berfungsi sebagai pemilih frekuensi gelombang dengan menggunakan kapasitor variabel yang dipadukan dengan spul antena dan osilator.

Cara Kerja Kapasitor

Setelah memahami pengertian dan fungsi kapasitor, kita akan melangkah lebih jauh dengan membahas mekanisme kerja kapasitor. Secara garis besar, kapasitor beroperasi dengan cara memindahkan elektron dalam sebuah rangkaian.

Berikut merupakan proses kerja kapasitor:

  • Ketika dua keping (plat) kapasitor dipisahkan oleh suatu isolator, kapasitor ini berada dalam keadaan netral.
  • Namun, ketika sebuah baterai terhubung, kutub negatif dari baterai akan menolak elektron, sedangkan kutub positif akan menarik elektron.
  • Saat kapasitor sudah terisi penuh dengan elektron, tegangan pada kapasitor akan berubah. Pada titik ini, elektron pada kapasitor akan mengalir ke rangkaian lain yang memerlukannya.
  • Elektron yang bergerak ini kemudian akan memicu reaksi dalam rangkaian tersebut.
Baca juga:  Perbedaan AC Split dan AC Inverter Paling Lengkap

Melalui proses ini, kapasitor mampu menyimpan muatan listrik dan kemudian mengalirkannya kembali ke dalam rangkaian saat dibutuhkan.

Satuan Kapasitor

Setelah memahami Kapasitor Bipolar dan Kapasitor Non Polar, kita tahu bahwa unit pengukuran untuk kapasitor adalah farad, yang dinamai berdasarkan nama penemunya, Michael Farad.

Nilai farad dalam kapasitor sangat besar, oleh karena itu dalam penerapan praktis dalam sirkuit, perlu dilakukan konversi ke unit yang lebih kecil.

Berikut adalah beberapa konversi unit kapasitor:

  • PikoFarad (pF) = 1 x 10^-12 F
  • NanoFarad (nF) = 1 x 10^-9 F
  • MicroFarad (μF) = 1 x 10^-6 F

Unit yang paling sering digunakan dalam kapasitor adalah microfarad atau μF. Nilai 1 Farad pada kapasitor sebanding dengan 9 x 10^11 μF. Biasanya, nilai unit kapasitor ini ditulis langsung pada bodi komponennya.

Penutup

Menyimpulkan, Kapasitor Bipolar dan Kapasitor Non Polar memegang peran penting dalam dunia elektronika. Memahami karakteristik, fungsi, dan cara kerja mereka tidak hanya membantu kita memahami prinsip-prinsip dasar elektronika, tetapi juga membuka peluang untuk memanfaatkan kapasitor dengan lebih efektif dalam berbagai aplikasi dan rangkaian.

Dari penyimpanan dan pelepasan energi listrik hingga peningkatan tegangan dan pemilihan frekuensi, kapasitor menawarkan berbagai fungsi yang penting. Semoga pengetahuan yang telah disampaikan dari bengkeltv.id dalam artikel ini dapat membantu Kalian lebih jauh dalam pengetahuan dan penerapan elektronika.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *